BAB I
PENDAHULUAN
Euthanasia seringkali menjadi bahan perbicangan bagi banyak orang. Perdebatan serta perselisihan paham tentang Euthanasia ini masih terus berlanjut hingga sekarang ini. Kasih menjadi alasan utama untuk mendukung argumentasi orang-orang yang pro dengan Euthanasia ini. Namun, yang menjadi pertanyaannya adalah kasih yang seperti apakah yang dimaksukan dalam hal ini. Sebab kasih itu adalah sesuatu yang bersifat abastrak, tetapi nyata.[1] Adapun kasih yang dipakai oleh manusia hanya bersifat materialistik dan selalu menuntut beberapa syarat yang harus dipenuhi.[2]Â
Orang-orang memakai kasih dengan berbagai-bagai cara pandang yang berbeda atau dengan pengertian yang berbeda-beda. Terkadang dengan arti asmara atau berahi, kadang-kadang dengan kasih sayang atau belas kasihan.[3]Â
Pengertian kasih ini lebih jelas lagi di dalam istilah Yunaninya yang mengidentifikasikan menjadi empat kata biasa untuk kasih yaitu storge, Filia, Eros.[4] Dan ada satu lagi yang biasa dipakai oleh Alkitab yaitu 'kasih agape' yang menandai bahwa orang Kristen memiliki kasih yang berbeda dengan kasih biasa.[5] Â Sebab pada hakekatnya Kasih agape ini bukan suatu emosi, bukan rasa cinta, melainkan satu sikap yang bertekad dan bertindak.[6] Â Itu sebabnya kasih agape ini tidak bisa dipahami dengan baik dan benar jika orang tersebut belum mengalaminya.Â
Jika demikian, kasih manakah yang digunakan oleh orang-orang yang pro-Euthanasia untuk mempertahankan argmentasinya bahwa tindakan itu baik ? Apakah argumentasi-argumentasi tersebut sesuai dengan ajaran Kekristenan yang berdasar pada Alkitab ? Lalu bagaimana dengan orang-orang yang tidak setuju akan hal tersebut, apakah yang menjadi alasan yang mendasar ? keputusan manakah yang benar diantara kedua argumentasi di atas ? keputusan manakah yang dikatakan sebagai keputusan etis dari etika Kristen[7] ?untuk mengetahui manakah yang termasuk dalam keputusan etis tidaklah gampang sebab orang-orang yang mengabdi kepada Allah pun mungkin mengalami suatu dilema untuk menentukan apakah itu adalah kehendak Allah atau bukan, karena hal ini menyangkut pilihan yang sukar.[8]
Namun, sebagai umat kristiani kelompok hendak memaparkan uraian tantang Euthanasia ini dari sudut pandang Alkitab. Sebab kekristenan tidak mengukur perbuatan dari apa yang menurut manusia itu baik. Sebab jika demikian maka kebenaran itu akan berifat relative. Itu sebabnya masalah tentang Euthanasia ini harus dikaji dari sudut panang Alkitabiah.
Â
BAB II
PEMBAHASAN
- Definisi Euthanasia