Mohon tunggu...
Gabriel Abastian
Gabriel Abastian Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Inspiring

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sikap Kristen terhadap Euthanasia (Boleh kah ??)

13 Oktober 2023   11:40 Diperbarui: 13 Oktober 2023   17:39 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://kabar6.com/diizinkan-tindakan-eutanasia-untuk-penderita-sakit-parah-di-new-jersey/

Kasus euthanasia merupakan kematian yang dipaksakan, dan ini termasuk pembunuhan. Di dalam (Keluaran 20:13), dengan tegas firman Tuhan berkata: "Jangan membunuh."  Jadi tidak ada alasan moral apapun yang mengijinkan pembunuhan, dan manusia itu sendiri tidak memiliki hak untuk menentukan kematiannya, karena kematian adalah hak Tuhan (Ulangan 32:39; Ayub 1:21; Ibrani 9:27).

 

  • Fungsi penderitaan (Rom.5:3-4)

Dalam Alkitab ada dua yaitu "positif dan konstruktif" (Yakobus 1:2-4; Roma 5:3-4), penderitaan melahirkan ketekunan dan pengharapan dan kesempurnaan hidup. Jika pro euthanasia mengatakan bahwa mengakhiri penderitaan seseorang adalah sikap murah hati, berarti penderitaan dijadikan sebagai alat pembenaran praktek.

Walaupun euthanasia dapat mengakhiri penderitaan, euthanasia tetaplah suatu pembunuhan. Kalau penderitaan diakhiri dengan euthanasia, itu sama artinya menghalalkan segala cara untuk tujuan tertentu. Hal ini lebih bersifat antroposentris yang menunjuk pada keegoisan manusia.

 

  • Hidup adalah anugerah dari Tuhan (Kejadian 2:7).

Napas kehidupan diberikan TUHAN sehingga manusia memperoleh kehidupan. Tugas manusia adalah untuk memelihara kehidupan yang diberikan oleh Tuhan (Efesus 5:29) bukan untuk . Baik itu sehat, sakit, menderita, hidup harus tetap dipelihara. Penderitaan merupakan anugerah dari Tuhan (Filp.1:29).[13]

Itu sebabnya di dalam kebaikan dan anugerah-Nya, Allah memakai segala sesuatu untuk kebaikan manusia sebagai contohnya adalah seorang dokter. Allah juga bertindak dengan perantaraan para dokter, perawat, teknik medis dan sebagainya yang dipakai sebagai alat-Nya.[14] Tentunya Allah menghendaki adanya kesembuhan terhadap orang yang menderita kesakitan. Dengan kata lain pemeliharaan hidup manusia.

 

BAB III

PENUTUP

  • Kesimpulan

Hak untuk mematikan dan menghidupi seseorang adalah hak Tuhan.  Jika seseorang melakukan euthanasia, maka ia sudah melanggar kedaulatan Tuhan. Hal ini berarti manusia tidak bisa memaksakan seseorang untuk melakukan pembunuhan dengan cara yang tidak menyakitkan atau melalui oabt-obatan tertentu. Sebab tidak ada seorangpun di dunia ini yang hidup untuk dunianya sendiri dan mati untuk dirinya sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun