Mohon tunggu...
Gabriel Abastian
Gabriel Abastian Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

mengasihi sebagaimana Allah mengasihi Situs ini membagikan pembahasan-pembahasan terkait teologi, pengetahuan umum, renungan pribadi dan pengalaman perjalanan iman

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sikap Kristen terhadap Euthanasia (Boleh kah ??)

13 Oktober 2023   11:40 Diperbarui: 13 Oktober 2023   17:39 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

BAB I

PENDAHULUAN

Euthanasia seringkali menjadi bahan perbicangan bagi banyak orang. Perdebatan serta perselisihan paham tentang Euthanasia ini masih terus berlanjut hingga sekarang ini. Kasih menjadi alasan utama untuk mendukung argumentasi orang-orang yang pro dengan Euthanasia ini. Namun, yang menjadi pertanyaannya adalah kasih yang seperti apakah yang dimaksukan dalam hal ini. Sebab kasih itu adalah sesuatu yang bersifat abastrak, tetapi nyata.[1] Adapun kasih yang dipakai oleh manusia hanya bersifat materialistik dan selalu menuntut beberapa syarat yang harus dipenuhi.[2] 

Orang-orang memakai kasih dengan berbagai-bagai cara pandang yang berbeda atau dengan pengertian yang berbeda-beda. Terkadang dengan arti asmara atau berahi, kadang-kadang dengan kasih sayang atau belas kasihan.[3] 

Pengertian kasih ini lebih jelas lagi di dalam istilah Yunaninya yang mengidentifikasikan menjadi empat kata biasa untuk kasih yaitu storge, Filia, Eros.[4] Dan ada satu lagi yang biasa dipakai oleh Alkitab yaitu 'kasih agape' yang menandai bahwa orang Kristen memiliki kasih yang berbeda dengan kasih biasa.[5]  Sebab pada hakekatnya Kasih agape ini bukan suatu emosi, bukan rasa cinta, melainkan satu sikap yang bertekad dan bertindak.[6]  Itu sebabnya kasih agape ini tidak bisa dipahami dengan baik dan benar jika orang tersebut belum mengalaminya. 

Jika demikian, kasih manakah yang digunakan oleh orang-orang yang pro-Euthanasia untuk mempertahankan argmentasinya bahwa tindakan itu baik ? Apakah argumentasi-argumentasi tersebut sesuai dengan ajaran Kekristenan yang berdasar pada Alkitab ? Lalu bagaimana dengan orang-orang yang tidak setuju akan hal tersebut, apakah yang menjadi alasan yang mendasar ? keputusan manakah yang benar diantara kedua argumentasi di atas ? keputusan manakah yang dikatakan sebagai keputusan etis dari etika Kristen[7] ?untuk mengetahui manakah yang termasuk dalam keputusan etis tidaklah gampang sebab orang-orang yang mengabdi kepada Allah pun mungkin mengalami suatu dilema untuk menentukan apakah itu adalah kehendak Allah atau bukan, karena hal ini menyangkut pilihan yang sukar.[8]

Namun, sebagai umat kristiani kelompok hendak memaparkan uraian tantang Euthanasia ini dari sudut pandang Alkitab. Sebab kekristenan tidak mengukur perbuatan dari apa yang menurut manusia itu baik. Sebab jika demikian maka kebenaran itu akan berifat relative. Itu sebabnya masalah tentang Euthanasia ini harus dikaji dari sudut panang Alkitabiah.

 

BAB II

PEMBAHASAN

  • Definisi Euthanasia

Euthanasia berasal dari dua kata Yunani 'eu' dan 'thanatos' yang berarti kematian yang baik atau kematian yang menyenangkan.[9] euthanasia bisa diartikan sebagai tindakan agar kesakitan atau penderitaan yang dialami seseorang yang akan meninggal diperingan dan juga berarti mempercepat kematian.[10] Dapat dipahamibahwa maksud dari euthanasia adalah suatu tindakan yang dlakukan dengan sengaja untuk mengakhiri hidup seseorang yang merupakan permintaan seseorang yang sedang mengalami kondisi yang kritis.[11] Dengan kata lain euthanasia merupakan suatu bantuan yang diberikan kepada seseorang untuk meninggal dengan baik dan tenang atas permintaannya sendiri.

 

  • Macam-macam euthanasia

Menurut jenisnya euthanasia dapat dibedakan menjadi dua macam dan kedua-duanya ini jika dipandang dari sudut pandang etis sebenarnya tidak ada bedanya.

 

  • Euthanasia yang bersifat pasif

Dokter tidak berbuat apa-apa, maksudnya adalah ketika dokter itu melihat pasien yang sakit kritis, seorang dokter hanya berdiam diri saja dan tidak mencegahnya.

 

  • Euthanasia yang bersifat aktif

Suatu keadaan dimana dokter secara aktif mengakhiri hidup seseorang dengan menggunakan obat-obat bius sehingga penderita tidak mengalami kesakitan dan dapat mati dalam keadaan yang tenang.

Kedua macam euthanasia di atas sebenarnya berbicara bagaimana sikap dokter dalam menghadapi pasien yang sedang dirawatnya yang dalam keadaan kritis dan susah untuk mati, dan maksudnya adalah kematian pasien.[12]

 

  • Pandangan Kristen terhadap Euthanasia

Kekristenan memandang serta mengatasi setiap masalah dengan berpusat pada apa yang dikatakan oleh Alkitab.

 

  • Euthanasia mempercepat kematian

Kasus euthanasia merupakan kematian yang dipaksakan, dan ini termasuk pembunuhan. Di dalam (Keluaran 20:13), dengan tegas firman Tuhan berkata: "Jangan membunuh."  Jadi tidak ada alasan moral apapun yang mengijinkan pembunuhan, dan manusia itu sendiri tidak memiliki hak untuk menentukan kematiannya, karena kematian adalah hak Tuhan (Ulangan 32:39; Ayub 1:21; Ibrani 9:27).

 

  • Fungsi penderitaan (Rom.5:3-4)

Dalam Alkitab ada dua yaitu "positif dan konstruktif" (Yakobus 1:2-4; Roma 5:3-4), penderitaan melahirkan ketekunan dan pengharapan dan kesempurnaan hidup. Jika pro euthanasia mengatakan bahwa mengakhiri penderitaan seseorang adalah sikap murah hati, berarti penderitaan dijadikan sebagai alat pembenaran praktek.

Walaupun euthanasia dapat mengakhiri penderitaan, euthanasia tetaplah suatu pembunuhan. Kalau penderitaan diakhiri dengan euthanasia, itu sama artinya menghalalkan segala cara untuk tujuan tertentu. Hal ini lebih bersifat antroposentris yang menunjuk pada keegoisan manusia.

 

  • Hidup adalah anugerah dari Tuhan (Kejadian 2:7).

Napas kehidupan diberikan TUHAN sehingga manusia memperoleh kehidupan. Tugas manusia adalah untuk memelihara kehidupan yang diberikan oleh Tuhan (Efesus 5:29) bukan untuk . Baik itu sehat, sakit, menderita, hidup harus tetap dipelihara. Penderitaan merupakan anugerah dari Tuhan (Filp.1:29).[13]

Itu sebabnya di dalam kebaikan dan anugerah-Nya, Allah memakai segala sesuatu untuk kebaikan manusia sebagai contohnya adalah seorang dokter. Allah juga bertindak dengan perantaraan para dokter, perawat, teknik medis dan sebagainya yang dipakai sebagai alat-Nya.[14] Tentunya Allah menghendaki adanya kesembuhan terhadap orang yang menderita kesakitan. Dengan kata lain pemeliharaan hidup manusia.

 

BAB III

PENUTUP

  • Kesimpulan

Hak untuk mematikan dan menghidupi seseorang adalah hak Tuhan.  Jika seseorang melakukan euthanasia, maka ia sudah melanggar kedaulatan Tuhan. Hal ini berarti manusia tidak bisa memaksakan seseorang untuk melakukan pembunuhan dengan cara yang tidak menyakitkan atau melalui oabt-obatan tertentu. Sebab tidak ada seorangpun di dunia ini yang hidup untuk dunianya sendiri dan mati untuk dirinya sendiri.

Hanya Allahlah Sang Sumber Hiduplah yang berkuasa atas hidup dan matinya seseorang. Manusia tidak mempunyai hak secara sengaja dan langsung menghentikan proses kehidupannya. Oleh karena itu, segala bentuk Euthanasia langsung, baik aktif maupun pasif tidak dapat dibenarkan.

Itu sebabnya sebagai seorang Kristen haruslah melihat kembali kepada apa yang alkitab katakan terutama dalam (Ibrani 12:2-3) yang berkata: "Marilah kita melakukannya dengan mata tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita ke dalam iman dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah.  Ingatlah selalu akan Dia, yang tekun menanggung bantahan yang sehebat itu terhadap diriNya dari pihak orang-orang berdosa, supaya jangan kamu menjadi lemah dan putus asa."

Kepustakaan:

Abimeno, J.L. Ch.

         2015       Sekitar Etika dan Soal-sal etis, Jakarta: Gunung Mulia,

Brownlee, Malcolm

2000       Pengambilan Keputusan Etis Dan Faktor-faktor Di Dalamnya,Jakarta: BPK Gunung Mulia,

Juanda,

2006    Iman Yang Berwawasan,Bandung: Yayasan Kalam Hidup,

Marx, Dorothy I.,

         1994       New Morality, Bandung: Yayasan Kalam Hidup,

https://www.academia.edu/32359969/Pengertian_and_macam-macam_Euthanasia, Diakses pada 3 April 2019.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun