Mohon tunggu...
Gabriel Abastian
Gabriel Abastian Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

mengasihi sebagaimana Allah mengasihi Situs ini membagikan pembahasan-pembahasan terkait teologi, pengetahuan umum, renungan pribadi dan pengalaman perjalanan iman

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Hanya Allah Satu-Satunya Hakim yang Benar (Belajar untuk Tidak Langsung Menyalahkan Sesama)

12 Oktober 2023   20:14 Diperbarui: 12 Oktober 2023   20:28 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Barangsiapa memfitnah saudaranya atau menghakiminya, ia mencela hukum dan menghakiminya. Hukum Musa mengatakan, janganlah engkau pergi kian ke mari menyebarkan fitnah di antara orang-orang sebangsamu (Im. 19:16). Hukum Kristus mengatakan, jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi (Mat. 7:1).

Rasul Yakobus dengan tegas disini sedang mencela orang-orang yang dengan sesuka hatinya sendiri suka mencela sesamanya dan menyalahkan sesamanya jika yang dilakukan tidak sesuai dengan kehendaknya. Padahal hal itu tidak menjadi masalah. Orang yang demikianlah sebenarnya yang mencela hukum Allah.

"Orang yang bertengkar dengan saudaranya dan mengecamnya karena apa saja yang tidak ditentukan dalam firman Allah, berarti merendahkan firman Allah, seolah-olah firman Allah bukan peraturan yang sempurna."

Jangan mencoba-coba untuk menegakkan aturan dan prinsip sendiri. Tindakan ini merupakan bentuk perendahan hukum-hukum Allah.

Terakhir.

Perlu diingat bahwa. Yakobus tidak sedang mengatakan bahwa kita tidak boleh sama sekali menghakimi sesama - yang dimaksudkan adalah jangan sekali-kali menekankan prinsip kita kepada orang lain dan menyalahkan orang lain jika tidak sesuai dengan prinsip kita, padahal prinsip itu tidak sesuai dengan hukum Allah.

Orang yang suka menegakkan prinsip sendiri sebagai aturan hidupnya dan orang lain adalah orang yang melawan hukum Allah.

Oleh karenanya jika menghakimi - hakimilah sesuai dengan kebenaran firman Tuhan. Perlu diingat juga bahwa jangan sekali-kali menghakimi orang dengan mengatasnamakan firman Tuhan jika kita tidak benar-benar mengerti firman Tuhan dan jika kita tidak pernah menggali serta mengeksegese dan mengekspose firman Tuhan dengan baik.

GBU..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun