Barangsiapa memfitnah saudaranya atau menghakiminya, ia mencela hukum dan menghakiminya. Hukum Musa mengatakan, janganlah engkau pergi kian ke mari menyebarkan fitnah di antara orang-orang sebangsamu (Im. 19:16). Hukum Kristus mengatakan, jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi (Mat. 7:1).
Rasul Yakobus dengan tegas disini sedang mencela orang-orang yang dengan sesuka hatinya sendiri suka mencela sesamanya dan menyalahkan sesamanya jika yang dilakukan tidak sesuai dengan kehendaknya. Padahal hal itu tidak menjadi masalah. Orang yang demikianlah sebenarnya yang mencela hukum Allah.
"Orang yang bertengkar dengan saudaranya dan mengecamnya karena apa saja yang tidak ditentukan dalam firman Allah, berarti merendahkan firman Allah, seolah-olah firman Allah bukan peraturan yang sempurna."
Jangan mencoba-coba untuk menegakkan aturan dan prinsip sendiri. Tindakan ini merupakan bentuk perendahan hukum-hukum Allah.
Terakhir.
Perlu diingat bahwa. Yakobus tidak sedang mengatakan bahwa kita tidak boleh sama sekali menghakimi sesama - yang dimaksudkan adalah jangan sekali-kali menekankan prinsip kita kepada orang lain dan menyalahkan orang lain jika tidak sesuai dengan prinsip kita, padahal prinsip itu tidak sesuai dengan hukum Allah.
Orang yang suka menegakkan prinsip sendiri sebagai aturan hidupnya dan orang lain adalah orang yang melawan hukum Allah.
Oleh karenanya jika menghakimi - hakimilah sesuai dengan kebenaran firman Tuhan. Perlu diingat juga bahwa jangan sekali-kali menghakimi orang dengan mengatasnamakan firman Tuhan jika kita tidak benar-benar mengerti firman Tuhan dan jika kita tidak pernah menggali serta mengeksegese dan mengekspose firman Tuhan dengan baik.
GBU..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H