Jerawat adalah gangguan pada kulit yang berhubungan dengan produksi minyak (sebum) berlebih. Peradangan ini ditandai dengan munculnya benjolan kecil (yang terkadang berisi nanah) di atas kulit. Hal itu tentu membuat diri kita menjadi tidak percaya diri, karena enzyme benjolan kecil apalagi jika terletak pada wajah kita. Jerawat dapat disebabkan oleh banyak hal. Beberapa kondisi penyebab jerawat diantarnya, yaitu:
- Produksi secretion berlebih, merupakan zat yang diproduksi oleh kelenjar minyak dan berguna untuk mencegah kulit kering.
- Sumbatan pada folikel rambut oleh campuran sel kulit mati dan secretion.
- Bakteri jenis Propionibacterium acnes yang telah berkembang, dan menyumbat folikel rambut, serta menyebabkan peradangan.
- Faktor genetik atau keturunan
- Folikel tersumbat, dapat membengkak dan membentuk komedo putih atau komedo hitam bila terpapar dengan dunia luar.
- Hormon, yaitu saat aktivitas hormon androgenic hormone berlebih atau saat terjadi perubahan hormon saat Chadic language menstruasi.
- Penggunaan make up yang tidak selalu dapat ditoleransi oleh kulit setiap orang
- Stres dan  pola makan  yang dapat memicu jerawat.
Dan berikut adalah tips untuk mengatasi jerawat tanpa menggunakan obat, yaitu:
1. Mencuci wajah dua kali per hari
Ada baiknya bila kita mencuci muka sebanyak dua kali per hari. Karena, mencuci muka di pagi hari bisa membersihkan minyak menumpuk selama tidur. Sedangkan mencuci muka di malam hari bisa mencegah minyak menumpuk dan jerawat muncul karena kotoran yang menempel di muka selama beraktivitas sebelumnya.
2. Hindari sentuh wajah
Menyentuh wajah ternyata sering dilakukan manuasia tanpa disadari. Sering menyentuh muka akan menyebabkan infeksi, karena  virus, kuman, dan bakteri di tangan kita menyentuh jaringan lembut dan pori-pori.
3. Gantilah foundation dengan BB cream atau sunscreen berwarna kulit
BB cream memiliki formula yang  lebih ringan daripada foundation, dan  BB cream memiliki fungsi skin care, telah dilengkapi dengan mineral-mineral yang berfungsi  membantu mengatasi drawback kulit.
4. Hindari memakai scrub wajah
Ketika tengah berjerawat, dianjurkan untuk  menghindari perawatan dengan cara scrubbing. Scrub wajah merupakan satu jenis perawatan yang dapat membersihkan wajah dari kotoran, dan dapat mengecilkan pori-pori hingga mengangkat sel-sel kulit mati. Namun, mengikis kulit mati dalam kulit yang sedang berjerawat justru membuat jerawat lebih parah karena meningkatkan risiko tersebarnya bakteri ke bagian wajah lainnya. Solusinya adalah dengan memakai kain atau sikat lembut saat ingin eksfoliasi, atau menggunakan skin care eksfoliasi lainnya, seperti toner dengan kandungan AHA BHA.
5. Hindari makanan Manis
Makanan manis yang sering dikonsumsi sehari-hari juga bisa memicu munculnya jerawat, hal ini terjadi karena makanan manis atau  makanan yang mengandung banyak gula justru semakin menimbulkan peradangan, memicu stimulasi hormon androgenic hormone, dan mendukung pertumbuhan jamur terutama pada bagian wajah.
6. Hindari mencuci wajah terlalu sering
Mencuci wajah terlalu sering membuat produksi minyak meningkat untuk mengembalikan kelembapan kulit yang telah hilang, hal tersebut dapat membuat pori-pori tersumbat dan dapat menimbulkan masalah kulit seperti muncul jerawat.
7. Gunakan Toner
Toner dapat membantu menghilangkan bekas kotoran, rias wajah, residu pembersih wajah, serta minyak berlebih. Cara ini juga bisa membantu mengatasi jerawat dan noda kecil di wajah.
8. Pakailah skin care principle mengandung Salicyl acid
Salicylic Acid merupakan salah satu jenis produk dengan kandungan BHA yang banyak direkomendasikan oleh dermatologis untuk mengatasi jerawat. Hal ini disebabkan kandungan ukuran molekul yang dimiliki lebih besar daripada jenis asam lainnya
9. Gunakan sunscreen mineral
Sunscreen mineral memiliki dua kandungan, yaitu atomic number titanium dioksida dan zinc dioksida, yang dinilai lebih aman dan efektif dibandingkan sunscreen berbahan kimia. Sunscreen mineral dinilai lebih bersahabat bagi pemilik kulit berjerawat. Daripada bahan-bahan dalam sunscreen kimia yang sangat berpotensi menimbulkan reaksi alergi dan iritasi.
Sumber Referensi :
Diposting oleh : Gabriela Aureli Putri (154200040) Prodi Hubungan Mayarakat (B) Angkatan 2020, UPN "Veteran" Yogyakarta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H