Perayaan HUT RI ke-78 Desa Sliwung bersama KKN 153
HUT RI atau Hari Ulang Tahun Republik Indonesia adalah perayaan warga Indonesia setiap tahun pada tanggal 17 Agustus untuk memperingati Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Pada saat itu, Indonesia mengumumkan secara resmi pembebasan diri dari belenggu penjajahan kolonial yang telah mengikat selama bertahun-tahun sehingga perayaan HUT RI menjadi moment yang tak hanya sakral, tetapi juga memiliki makna yang dalam bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Perayaan HUT RI bukan hanya sekedar acara biasa. Acara ini dapat menjadi salah satu momen untuk merenungkan perjalanan bangsa, menghormati jasa para pahlawan, dan menyatukan masyarakat dalam semangat persatuan dan kesatuan. Antusiasme masyarakat dalam memperingati HUT RI adalah pemandangan rutin yang biasa terjadi di seluruh penjuru Indonesia, di mana tradisi dan kegembiraan bergabung. Tak heran, masyarakat Indonesia biasanya melibatkan diri dalam berbagai acara khas untuk merayakan hari spesial ini, seperti mendekorasi lingkungan tempat tinggal dengan berbagai atribut kemerdekaan dan berpartisipasi dalam berbagai perlombaan yang tidak hanya untuk hiburan, melainkan untuk mempererat hubungan sosial dan kebersamaan warga.
Desa Sliwung juga tidak ketinggalan dalam menyemarakan HUT RI yang ke-78 dengan semangat nasionalisme yang tinggi. Berbagai kegiatan telah diselenggarakan sebagai bagian dari perayaan ini, yang terbagi atas perlombaan individu dan kelompok. Tidak hanya menyenangkan, perlombaan ini juga menjadi sarana yang tepat untuk memupuk solidaritas dan semangat persatuan di kalangan masyarakat Sliwung.
Perlombaan tersebut dipersiapkan dan dirancang oleh kelompok KKN UMD 153 Universitas Jember yang berkolaborasi dengan kelompok PPMDB STKIP Situbondo dan perangkat desa Sliwung. Semua berawal dari pembentukan panitia HUT RI dan alokasi tugas yang tepat.
Penyelenggaraan berbagai lomba dirancang setelah melalui diskusi intens dengan pihak desa yang menghasilkan berbagai jenis perlombaan yang akan digelar, seperti balap karung, tartil anak dan remaja, lari cepat, lomba memasak, domino bolatik, bola air, kontes sapi, shalawat bernada, ojhung (tangkas pecut), dan lomba kebersihan RT.
Serangkaian perlombaan ini berlangsung dari tanggal 5-11 Agustus 2023, yang digelar di lapangan warga dan balai desa. Pengumuman para pemenang perlombaan diadakan pada tanggal 12 Agustus 2023, bertepatan dengan momen penarikan rekan-rekan dari STKIP PGRI Situbondo.
Lebih dari sekadar hiburan individual, perlombaan tersebut juga memberikan platform bagi kolaborasi di tingkat RT, terbukti dari adanya perlombaan sholawat bernada yang diadakan dengan gemerlap yang sangat meriah. Antusiasme tak hanya dari para peserta, tetapi juga dari penonton yang tampak terkesima oleh kreativitas para peserta.Â
Mulai dari alat musik yang digunakan, pakaian yang sopan dan menarik, hingga konsep penghormatan terhadap pahlawan dalam bentuk sholawat yang dikemas secara menarik, semuanya menjadi gambaran bagaimana anak-anak muda mengapresiasi perjuangan dan pengorbanan para pahlawan dalam memperjuangkan kemerdekaan.
Perlombaan yang sangat menarik dan mengundang antusiasme luar biasa dari rekan-rekan KKN UMD 153 Universitas Jember adalah lomba kebersihan antar RT. Hal ini terjadi di luar ekspektasi karena perlombaan tersebut menjelma menjadi semacam karnaval yang spektakuler. Antusias dan partisipasi dari warga membuat kelompok 153 KKN UMD Universitas Jember takjub dan sangat bangga terhadap masyarakat Desa Sliwung.
Dalam proses penilaian, setiap RT menyambut para juri dengan berbagai konsep unik, seperti lingkungan jadoel yang mengingatkan pada era sebelum kemerdekaan. Ada pula tari-tarian tradisional dan pertunjukan musik gamelan yang menghiasi penampilan mereka, bahkan ada pertunjukan yang menyandingkan elemen barongsai dengan versi lokal, yang dikenal sebagai "Macan Putih". Nama tersebut diberikan karena rupa dan warnanya yang menyerupai macan dan berwarna putih.
Pemandangan ini menjadikan perlombaan kebersihan antar RT bukan hanya sekadar perlombaan biasa, melainkan perayaan yang penuh kreativitas dan semangat gotong royong. Rekan-rekan KKN UMD 153 Universitas Jemberi, sangat terkesan dan tersentuh oleh semangat serta dedikasi masyarakat Desa Sliwung, yang berhasil menciptakan momen yang tak terlupakan dan menggambarkan cinta mereka terhadap sejarah dan budaya.
Desa Sliwung juga menyelenggarakan perlombaan ojhung. Ojhung sendiri merupakan sebuah pertunjukan tradisional masyarakat Madura. Tradisi ojhung sendiri selalu dilakukan setiap musim kemarau panjang tiba dengan tujuan mendatangkan hujan. Peralatan yang digunakan dalam permainan yang sekaligus berfungsi sebagai senjata adalah tongkat rotan yang berfungsi sebagai alat pukul. Alat tersebut oleh masyarakat setempat disebut lapalo atau kol-pokol.Â
Selain itu, pemain menggunakan pelindung kepala (bhungkus atau bhuko) dan pembalut lengan kiri (bulen atau tangkes). Permainan diatur oleh seorang wasit yang oleh masyarakat setempat disebut bhubhuto. Dalam pelaksanaannya, pertunjukan tersebut diiringi oleh permainan alat musik gendang, gamelan dan suling.
Perlombaan ojhung menjadi tambahan wawasan team KKN 153 terkait dengan keberagaman budaya dari suku madura. Hal tersebut sejalan dengan latar belakang rekan-rekan KKN 153 yang tidak memiliki background ataupun pengetahuan mengenai suku Madura. Program perlombaan menyambut 17 Agustus ini sangat bermanfaat, karena selain menambah pengetahuan team KKN 153 terhadap keberagaman budaya lokal, namun juga mempererat hubungan dengan warga Desa Sliwung.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H