Perlombaan yang sangat menarik dan mengundang antusiasme luar biasa dari rekan-rekan KKN UMD 153 Universitas Jember adalah lomba kebersihan antar RT. Hal ini terjadi di luar ekspektasi karena perlombaan tersebut menjelma menjadi semacam karnaval yang spektakuler. Antusias dan partisipasi dari warga membuat kelompok 153 KKN UMD Universitas Jember takjub dan sangat bangga terhadap masyarakat Desa Sliwung.
Dalam proses penilaian, setiap RT menyambut para juri dengan berbagai konsep unik, seperti lingkungan jadoel yang mengingatkan pada era sebelum kemerdekaan. Ada pula tari-tarian tradisional dan pertunjukan musik gamelan yang menghiasi penampilan mereka, bahkan ada pertunjukan yang menyandingkan elemen barongsai dengan versi lokal, yang dikenal sebagai "Macan Putih". Nama tersebut diberikan karena rupa dan warnanya yang menyerupai macan dan berwarna putih.
Pemandangan ini menjadikan perlombaan kebersihan antar RT bukan hanya sekadar perlombaan biasa, melainkan perayaan yang penuh kreativitas dan semangat gotong royong. Rekan-rekan KKN UMD 153 Universitas Jemberi, sangat terkesan dan tersentuh oleh semangat serta dedikasi masyarakat Desa Sliwung, yang berhasil menciptakan momen yang tak terlupakan dan menggambarkan cinta mereka terhadap sejarah dan budaya.
Desa Sliwung juga menyelenggarakan perlombaan ojhung. Ojhung sendiri merupakan sebuah pertunjukan tradisional masyarakat Madura. Tradisi ojhung sendiri selalu dilakukan setiap musim kemarau panjang tiba dengan tujuan mendatangkan hujan. Peralatan yang digunakan dalam permainan yang sekaligus berfungsi sebagai senjata adalah tongkat rotan yang berfungsi sebagai alat pukul. Alat tersebut oleh masyarakat setempat disebut lapalo atau kol-pokol.Â
Selain itu, pemain menggunakan pelindung kepala (bhungkus atau bhuko) dan pembalut lengan kiri (bulen atau tangkes). Permainan diatur oleh seorang wasit yang oleh masyarakat setempat disebut bhubhuto. Dalam pelaksanaannya, pertunjukan tersebut diiringi oleh permainan alat musik gendang, gamelan dan suling.
Perlombaan ojhung menjadi tambahan wawasan team KKN 153 terkait dengan keberagaman budaya dari suku madura. Hal tersebut sejalan dengan latar belakang rekan-rekan KKN 153 yang tidak memiliki background ataupun pengetahuan mengenai suku Madura. Program perlombaan menyambut 17 Agustus ini sangat bermanfaat, karena selain menambah pengetahuan team KKN 153 terhadap keberagaman budaya lokal, namun juga mempererat hubungan dengan warga Desa Sliwung.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H