Desa Sliwung sendiri dialiri oleh sebuah sungai besar yang menjadi sumber daya alam pembantu pemenuhan kebutuhan penambangan pasir yang dilakukan oleh masyarakat. Sungai ini memisahkan antara Desa Sliwung dengan jalan raya utama, sehingga diperlukan sebuah penghubung berupa jembatan gantung. Namun, menurut keterangan warga setempat, jembatan ini tidak dapat difungsikan saat intensitas hujan sedang tinggi dan mengakibatkan meluapnya air sungai sampai dipermukaan jembatan.
Tim KKN 153 melakukan observasi pada setiap dusun di desa yang bertujuan untuk menemukan isu permasalahan yang dialami oleh desa sehingga tim KKN mampu menyimpulkan langkah apa yang harus dilakukan untuk membantu mengembangkan potensi desa. Selain itu tim KKN juga melakukan silaturahmi dengan masyarakat dan aparat Desa guna memperkenalkan kehadiran KKN UNEJ di Desa Sliwung.
Tim juga turut berpartisipasi secara aktif dalam setiap kegiatan yang diselenggarakan oleh desa, seperti pengajian, bersih-bersih, senam, mengajar anak-anak, dll. Hal ini juga dimaksudkan sebagai proses pendekatan kepada warga dan untuk mengenal bagaimana kondisi desa melalui kacamata penduduk.
Penentuan Program Kerja dan Persuli
Setelah proses observasi berjalan, selanjutnya tim membuat kesimpulan mengenai isu yang harus difokuskan sebagai program kerja utama. Isu yang sudah mendapatkan persetujuan dari pihak Kepala Desa Sliwung untuk ditindaklanjuti ini kemudian dikonsultasikan dengan Dosen Pembimbing Lapangan pada pertemuan seminggu sekali (Persuli), dimana menjadi pertemuan pertama kali mahasiswa dengan DPL. Persuli dilakukan dengan menggabungkan 2 tim yang di bawah bimbingan Bapak Eka yaitu tim KKN 153 dan tim KKN 154.
DPL banyak memberikan masukan dan arahan pada tim 153 dan tim 154 untuk memfokuskan permasalahan sesuai dengan SDGs yang akan diambil agar program yang dilaksanakan lebih berkualitas dan meninggalkan kesan dan manfaat positif terhadap warga sekitar. “Jadi tidak perlu proker yang banyak dan ribet, yang penting nanti pada saat penarikan KKN warga setempat terharu sampai menangis dan merasa kehilangan, karena kalian dapat bersosialisasi dan berbaur dengan masyarakat. ” tutur Bapak Eka (18/07/2023).
Kegiatan kunjungan DPL guna melakukan pengecekan dan diskusi mendapat antusias yang tinggi dari tim KKN 153 dan tim KKN 154. Mahasiswa memberikan respon positif atas kedatangan DPL dengan turut aktif berpartisipasi dalam berdiskusi terkait program kerja yang akan dilakukan di desa masing-masing. Traktiran cilok dari Bapak Eka selaku DPL menjadi penutup perjumpaan Persuli antara dosen dan mahasiswa KKN. Banyak wejangan dan harapan yang diberikan oleh DPL agar mahasiswa dapat melakukan KKN dengan lancar dan betah di desa masing-masing. Persuli ditutup oleh Bapak Eka sendiri sebelum akhirnya DPL diikuti tim KKN 154 pergi meninggalkan posko KKN tim 153.