Mohon tunggu...
Gabriel Radya Wibisana
Gabriel Radya Wibisana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah seorang mahasiswa ilmu komunikasi di Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Saya mempunyai ketertarikan dalam bidang sosial terutama yang berkaitan dengan masyarakat dan lingkungan hidupnya.

Selanjutnya

Tutup

Film

Sejarah Singkat Perfilman Indonesia yang Tidak Banyak Diketahui Orang!

21 September 2023   19:00 Diperbarui: 21 September 2023   19:02 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Apa itu film?

Film, merupakan sesuatu yang sudah tidak lagi asing bagi kita yang hidup di masa sekarang ini. Namun siapa tahu, apabila kita kembali ke-100 tahun lalu di Indonesia, mungkin masyarakat belum mengetahui sama sekali tentang apa yang dimaksud oleh kata "film".  

Hal itu wajar saja, karena berdasarkan data yang didapat dari laman youtube CNBC (Simak! Ini Dia Sejarah Perfilman Indonesia, 2019), film di Indonesia pertama kali masuk pada tahun 1924 berupa film dari China. Namun, sebelum kembali membahas sejarah perfilman di Indonesia, apa yang sebenarnya dimaksud dengan film? Secara mudah, film dapat dimaknai sebagai gambar bergerak yang memberikan kita narasi atau cerita (Vita, 2022). 

Maka dari itu, mungkin kita juga bisa memaknai pertunjukkan seperti wayang sebagai sebuah hal yang disebut sebagai film, hal ini karena secara pengertian kriteria wayang sesuai dengan apa yang dimaksud dengan film, yaitu berupa gambaran dari bayangan yang ada, kemudian wayang juga menceritakan atau menarasikan sebuah kisah pada penontonnya. 

Bisa dibilang wayang terutama wayang kulit merupakan wujud awal dari seni pertunjukkan Indonesia  yang serupa dengan film, bahkan jauh sebelum ada film dibuat yakni 1.500 tahun sebelum masehi.

Sejarah awal perfilman Indonesia

Kembali pada topik sejarah perfilman tadi, dijelaskan oleh CNBC bahwa film China merupakan film pertama yang mungkin tercatat masuk di Indonesia, namun tidak ada data dan sejarah yang jelas dimana film ini diputar atau ditayangkan, bisa jadi film ini hanya dapat dinikmati bangsawan-bangsawan pada saat itu sebagai hiburan yang dianggap mahal. 

Namun lain daripada data yang sulit ditemukan, Vita (2022), juga menemukan data yang bisa dibilang berhubungan, hal itu karena dijelaskan bahwa bioskop pertama kali dibuat di Indonesia pada tahun 1910 oleh pedagang-pedagang dari Tionghoa, jadi masih masuk akal apabila film pertama atau film awal yang ditampilkan merupakan film dari China, sesuai data dari CNBC tadi. 

Setelah tonggak pertama tersebut hadir, kemudian 2 sutradara asal belanda yaitu G. Kruger dan L. Hauveldop memproduksi film pertama Indonesia yang berjudul Loetoeng Kasaroeng dan didukung oleh pemeran-pemeran dari Indonesia yang berasal dari NV Java Film Company. Film ini kmeudia ditayangkan di bioskpo elite n majestic di Bandung. Film ini masih berupa film bisu atau tanpa suara.

Masa sulit perfilman Indonesia

Kemudian beberapa tahun berselang pada tahun 1931, muncul film dengan suara atau film bicara dengan judul Boenga Roos dan Indonesia Malais, namun hasilnya dianggap masih buruk. 

Mulai saat itu, beberapa proyek dan produksi film terus dilakukan , misalnya pembuatan film yang menunjukkan keindahan Indonesia atau Hindia Belanda yang berjudul Pareh oleh wartawan belanda yang bekerjasama dengan Wong bersaudara dari industri film Shanghai pada tahun 1934. Namun tetap saja, hal tersebut belum mendapat respon yang positif.  

Kemudian pada tahun 1942 hingga 1949, Indonesia mengalami masa buruk di dunia perfilman karena pada saat itu Jepang menggunakan film sebagai media propaganda dan terjadi banyak pemasungan terhadap karya-karya bangsa Indonesia. Namun hal tersebut tidak menyurutkan semangat aktor dan seniman film di Indonesia, dibawah pimpinan  Usmar Ismail yang dikenal juga sebagai bapak perfilman Indonesia, mereka beralih dan menyalurkan hasratnya lewat panggung sandiwara atau duni teater. 

Beberapa tahun setelah Indonesia merdeka akhirnya Indonesia kembali bisa memproduksi film dengan sedikit lebih leluasa. Sayangnya Indonesia kembali mengalami sedikit kemunduran saat adanya insiden G30S PKI, hingga setidaknya tahun 1970.

Bangkitnya Industri Perfilman Indonesia

Kemudian teknologi di dunia perfilman mengalami kemajuan, namun pada saat yang bersamaan dunia perfilman di Indonesia dihadapkan dengan tantangan baru, yaitu mulai munculnya dunia pertelevisian, yang awalnya hanya berupa TVRI, kemudian bermunculan telivisi-telivisi swasta lainnya. 

Pada saat yang sama, dunia perfilman juga memporoduksi beberapa film yang sempat buming dan melahirkan beberapa aktor dan aktris ternama, misalnya dalam Catatan Si Boy, yang dibintangi oleh Onky Alexander dan Meriam Bellina, serta Ayu Azhari. 

Setelah masa-masa sulit tersebut, akhirnya dunia perfilman kembali bangkit setelah tahun 2000-an lewat film seperti Petualangan Sherina dan Ada Apa dengan Cinta. 

Produksi film di Indonesia pun juga naik kembali jumlah pertahunnya. Sejak saat itupun banyak film-film layar lebar bermunculan dengan berbagai genre baru seiring dengan berkembangnya teknologi yang ada. Misalnya film 5 cm, dimana proses shooting benar-benar dilaksanakan di Gunung Semeru dengan keadaan yang menantang.

Belakangan ini juga industri perfilman dalam negeri merambah semakin baik mulai dari film bergenre romance seperti Dilan, hingga horror besutan Joko Anwar seperti pengabdi setan dan film yang baru saja memecahkan rekor penonton terbanyak dalam kategori film Indonesia yaitu KKN Desa Penari. 

Saat ini Indonesia sedang dalam kondisi yang baik, dengan harapan besar industri perfilman di Indonesia akan terus maju dan menjadi lebih baik lagi daripada saat ini.

sumber :

Buku Filmologi Kajian Film oleh R.A. Vita N.P Astuti. Ph.D (2022)

Youtube CNBC Indonesia dengan judul Simak! Ini Dia Sejarah Perfilman Indonesia (Simak! Ini Dia Sejarah Perfilman Indonesia - YouTube )

         

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun