Dalam perkembangan UKM dalam pemasaran banyak menghadapi masalah, antara lain masalah persaingan, bahan baku, produksi dan masalah pemasaran. Masalah yang sering dijumpai adalah kemampuan UKM mengakses pasar yang lebih luas. Keterbatasan akses pasar tidak akan cukup menolong kelangsungan hidup usaha dari UKM di pasar.Â
Usaha kecil dan menengah harus mempersiapkan diri untuk memasuki era baru pemasaran produknya, perlu di jaga hubungan para pelaku usaha agar terbentuk jaringan usaha yang kokoh. Selain itu beberapa kendala yang sering dihadapi adalah permasalahan kepuasan pelanggan, promosi, suplai bahan baku berkualitas dan berkelanjutan.
Dengan dikembangkan perdagangan melalui internet yang dikenal E-Commerce, berbasis SCM (Supply Chain Management) dimana pada sistem perdagangan online ini seluruh pelaku usaha dapat saling melakukan transaksi dan tukar menukar informasi. Para pelaku usaha bisa terdiri dari pembeli, pengecer, pemasok, distributor, jasa pengiriman, lembaga keuangan.Metode pengembangan Web e-commerce menggunakan Prototype dan tools Woo Commerce pada Wordpress.
Dengan dikembangkannya e-commerce berbasis SCM dapat memperkuat jaringan usaha UKM, sehingga dapat meningkatkan pangsa pasar dengan tetap menjaga relasi yang baik terhadap para pelaku usaha.
Pada e-commerce berbasis SCM, memberikan tempat kepada para pelaku usaha (konsumen, pemasok, pengecer, dan jasa pengiriman) untuk melakukan transaksi dan tukar menukar informasi. Transaksi dilakukan pada web e-commerce, dimana untuk masing-masing pelaku usaha dapat mengakses halaman web yang tersedia.Â
Admin UKM setiap saat bisa memantau pemesanan yang dilakukan oleh konsumen, selain itu dapat melihat laporan penjualan, ketersediaan bahan baku pada sisi pemasok dan juga posisi stok pada pengecer. Admin juga dapat melakukan transaksi dengan perusahaan jasa pengiriman. Pada sisi Pemasok, halaman web dapat diakses dengan proteksi password, pemasok dapat melakukan posting ketersediaan bahan baku baik historical data pasokan, sekarang maupun prediksi diwaktu - waktu akan datang.Â
Pada sisi Pengecer, setiap saat bisa melakukan pembaharuan/update stok yang ada di toko, sehingga pengelola UKM dapat memantau dan melakukan pengiriman produk jika persediaan sudah menipis. Pada sisi user/konsumen seperti biasanya, untuk berbelanja online pada UKM dapat memilih produk - produk yang ada, kemudiam dikumpulkan pada keranjang belanja, setelah itu konfirmasi pembayaran.Â
Setelah melakukan pembayaran pada Bank yang sudah ditentukan barulah barang akan dikirim ke konsumen. Seluruh proses bisnis pada e-commerce berbasis SCM semua pelaku usaha terkoneksi sehingga dapat melakukan transaksi dan tukar menukar informasi. Sehingga Kinerja pemasaran, kinerja pemasok, Kinerja UKM dapat terjaga dan makin berkembang.
Oleh: Gabrien Baha Puhun.
Mahasiswa Pascasarjana Pendidikan Ekonomi Universutas Sebelas Maret Surakarta
No. Hp : 081358609499
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H