Selain kampanye media sosial, promosi juga didukung oleh testimoni para penonton pertama yang memberikan ulasan positif di berbagai platform. Komentar-komentar ini menjadi alat promosi organik yang memperluas jangkauan pemasaran.
Peran Pemeran dalam Meningkatkan Daya Tarik
Aktor utama memainkan peran penting dalam menarik perhatian audiens. Shareefa Daanish sebagai Olivia memberikan performa yang menghidupkan emosi dan ketegangan cerita. Kehadirannya menciptakan kredibilitas yang kuat bagi film ini. Menurut Gabriella dan Asyiffa (2023), Aristoteles menjelaskan bahwa Ethos atau kredibilitas komunikator adalah elemen penting dalam komunikasi persuasif. Selain itu, Cindy Nirmala sebagai Cantika menghadirkan karakter yang kompleks dan menakutkan, memberikan pengalaman sinematik yang mendalam bagi penonton. Kombinasi akting dari para pemeran utama ini menjadi salah satu daya tarik utama dalam promosi film.
Social Proof: Membangun Kepercayaan dan Antisipasi
Social proof menjadi elemen penting dalam membangun kepercayaan audiens terhadap kualitas film ini. Scott dan Barden (2022) menjelaskan bahwa ulasan positif dari audiens awal dapat memengaruhi keputusan orang lain untuk menonton. Ulasan di IMDb menyebutkan bahwa Utusan Iblis adalah "film yang memadukan ketegangan psikologis dengan elemen horor yang menakutkan" (IMDb, 2025). Selain itu, diskusi online, meme, dan komentar publik di media sosial membantu memperluas jangkauan promosi, menciptakan buzz yang mendukung antusiasme penonton.
Penonton yang merasa puas juga sering membagikan pengalaman mereka di media sosial, yang secara tidak langsung berfungsi sebagai promosi tambahan. Strategi ini terbukti efektif dalam membangun ekspektasi positif terhadap film, meningkatkan jumlah penonton di bioskop.
Evaluasi Strategi Komunikasi Persuasif
Strategi komunikasi persuasif yang diterapkan dalam promosi Utusan Iblis menunjukkan bagaimana elemen komunikasi yang terencana dengan baik dapat menciptakan dampak signifikan. Dari trailer yang memikat hingga kampanye media sosial yang interaktif, film ini berhasil menarik perhatian dan menciptakan keterlibatan audiens. Oschatz dan Marker (2020) menjelaskan bahwa efek persuasif jangka panjang dapat dicapai jika komunikasi menciptakan pengalaman emosional yang mendalam, seperti yang dilakukan oleh film ini.
Kesimpulan
Utusan Iblis: Dia yang Berada di Antara Kita adalah contoh nyata dari bagaimana komunikasi persuasif dapat meningkatkan daya tarik sebuah film. Dengan memadukan elemen horor psikologis, narasi yang kuat, dan strategi promosi yang efektif, film ini berhasil menciptakan antusiasme di kalangan penonton Indonesia. Keberhasilan ini menjadi bukti bahwa pendekatan holistik dalam komunikasi persuasif tidak hanya mampu menarik perhatian, tetapi juga menciptakan pengalaman yang mendalam bagi audiens. Film ini menunjukkan potensi besar genre horor di Indonesia, sekaligus menginspirasi karya-karya serupa di masa depan.