Mohon tunggu...
Gabriel
Gabriel Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar Sekolah

Menulis disini untuk senang-senang!

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Mengenal Lebih Dalam tentang Teks Rekon

23 April 2024   10:08 Diperbarui: 23 April 2024   10:13 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

   Teks rekon sering disebut cerita ulang merupakan teks yang menceritakan kembali pengalaman masa lalu seseorang. Tujuan teks rekon adalah menyampaikan informasi dan menghibur para pembaca. 

Teks cerita ulang terdiri atas tiga jenis, yaitu sebagai berikut.

a. Teks rekon pribadi > cerita ulang yang isinya menceritakan kejadian masa lalu yang pernah dialami oleh penulisnya.

b. Teks rekon faktual (informasional) > adalah teks rekon yang isinya berisi kejadian faktual seperti teks berita yang memuat kisah heroik atau inspiratif (biasanya dalam bentuk biografi), eksperimen ilmiah, laporan polisi, dan lain-lain.

c. Teks rekon imajinatif > teks rekon yang mengandung cerita imajinatif dengan lebih detail atau mendalam. Teks rekon tipe ini, biasanya diwujudkan dalam bentuk cerita fiksi, baik cerpen atau novel.

Sesuai dengan namanya, teks cerita ulang, berarti di dalamnya mengandung ciri khas, yakni bersifat faktual atau imajinatif, menceritakan peristiwa masa lalu, dan disusun secara kronologis. Dengan demikian, teks rekon pada dasarnya memiliki kesamaan dengan teks naratif lainnya. Ada beberapa unsur yang dominan dalam teks rekon, yakni

a. tema dan amanat,

b. alur,

c. penokohan,

d. latar cerita ulang berupa waktu serta tempat kejadian, dan

e. nilai dalam cerita.

Strukturnya pun memiliki kesamaan dengan jenis teks naratif lainnya. Berikut adalah struktur teks rekon:

a. Orientasi (pengenalan), berisi Informasi tentang siapa,di mana, dan kapan peristiwa atau kegiatan itu terjadi di masa lampau.

b. Peristiwa (insiden), yaitu rangkaian peristiwa yang terjadi dan biasanya disajikan berdasarkan urutan waktu (kronologis).

c. Resolusi/reorientasi (opsional), berisi komentar pribadi penulis tentang peristiwa atau kejadian yang sedang diceritakan. Namun, pada bagian ini bisa juga berisi pengulangan pengenalan yang disajikan pada bagian orientasi. Pengulangan merangkum rangkaian peristiwa, kejadian, atau kegiatan yang diceritakan.

Ciri kebahasaan:

a. Menggunakan pronomina (kata ganti). Kata ganti yang sering digunakan dalam teks rekon berupa kata ganti orang, kata ganti pemilik, kata ganti penanya, kata ganti penunjuk, dan kata ganti tidak tentu.

b. Menggunakan verba (kata kerja). Kata kerja digunakan untuk menyatakan tindakan/ perbuatan yang dilakukan tokoh.

c. Menggunakan keterangan waktu lampau, yaitu waktu yang menyatakan sudah terjadi. Misalnya, pernah, sering, biasanya, pagi-pagi, malam-malam, sesudah, sebelum, kemarin, sejak, dari.

d. Menggunakan kata yang menunjukan tempat.

   Teks rekon akan jadi sesuatu yang menarik jika diceritakan secara lisan dalam bentuk monolog. Monolog biasanya digunakan dalam sebuah pementasan teater. Monolog merupakan cara berkisah secara individu, pencerita berperan ganda, baik secara narator maupun sebagai tokoh-tokohnya. Monolog merupakan monodrama yang dilakukan oleh seseorang di hadapan penonton seorang diri.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam bermonolog:

a. Penghayatan & mimik > Memahami perasaan tokoh dan mengekspresikannya

b. Gestur > Menggunakan gerakan badan berupa tangan, kaki, kepala dan sebagainya saat melakukan monolog akan lebih mudah digambarkan sehingga cerita terasa lebih alami. 

c. Intonasi > Agar tidak terkesan monoton, intonasi ucapan sangat menentukan. Di sinilah akan diatur perubahan tuturan, baik sebagai narator atau suara tokoh tertentu.

d. Vokal & pelafalan > Penceritaan tidak harus keras, tetapi lantang, tergantung dengan isi cerita. Pelafalan berkaitan dengan kejelasan ucapan, baik vokal maupun konsonan. Dengan pelafalan yang jelas, penonton atau pendengan akan lebih mudah untuk menikmati dan menangkap isi cerita.

   Naskah monolog bisa berasal dari berbagai sumber. Teks rekon menjadi salah satu alternatif yang dapat dijadikan naskah monolog. Agar monolog yang Anda lakukan lebih hidup dan menarik, ubahlah terlebih dahulu teks tersebut menjadi naskah monolog.

| Langkah-Langkah Menulis Teks Rekon:

1. Menenentukan topik yang akan ditulis dalam teks rekon. Topik yang baik adalah topik yang berkaitan dengan peristiwa luar biasa. Peristiwa luar biasa biasanya selalu diingat dan menarik untuk dibaca. Topik yang dipilih ini sebagai dasar bahan penceritaan.

2. Membuat kerangka sesuai struktur teks rekon yang terdiri atas tiga bagian, yaitu (a) orientasi, (b) kejadian, (c) reorientasi.

3. Mengidentifikasi data, fakta, dan informasi dari peristiwa tersebut untuk dimasukkan ke tiga tahapan di atas.

4. Rangkaikan informasi yang telah dikelompokkan dengan menggunakan ciri kebahasaan teks rekon.

| Menulis Teks Rekon Hasil Penelitian

   Teks rekon memiliki potensi untuk dikembangkan dalam berbagai kehidupan, termasuk digunakan dalam dunia kerja. Teks rekon dapat digunakan untuk mengungkap kronologi sebuah kejadian. Dalam dunia, kejahatan pengungkapan kronologi amat penting, termasuk proses penggagalan atau penangkapan pelaku tindak kriminal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun