Australia dan Indonesia memiliki relasi yang telah terbentuk bertahun-tahun lamanya. Secara historis, relasi antara Australia dan Indonesia terbentuk pertama kali dalam rekognisi dari Australia atas kemerdekaan Indonesia.Â
Dalam diskusi PBB tahun 1949 mengenai kemerdekaan Indonesia, Australia menjadi representasi atas Indonesia. Setelah momen tersebut, tentunya sebagai negara yang berdekatan secara geografis, interaksi antara Australia dan Indonesia semakin tumbuh dan banyak terjadi dalam berbagai aspek. Hubungan yang dibangun didasari oleh kepentingan nasional dari kedua negara.Â
Terkait dengan basis dari relasi atas Australia dan Indonesia, dalam perspektif Australia sendiri, Indonesia merupakan eksistensi dari negara yang signifikan bagi Australia. Bagi Australia sendiri atas relasinya dengan Indonesia, didasari oleh keamanan nasional dan prosperitas nasional.Â
Dalam faktor keamanan nasional sendiri banyak dari warga Australia yang melihat Indonesia sebagai ancaman bagi Australia. Dalam sebuah survei terkait dengan perspektif dari warga Australia atas Indonesia sebagai ancaman dari keamanan Australia, terjadi peningkatan terkait hal tersebut dari 10% ke 30% (Mackie, 2007: 5-6).
Perspektif dari Australia yang melihat Indonesia sebagai ancaman tersendiri dibangun atas bagaimana kondisi dari Indonesia itu sendiri. Secara fisik, Indonesia merupakan negara dengan populasi yang cukup besar, menyentuh 267.7 juta jiwa, dan mayoritas dari populasi tersebut diisikan dengan Muslim, dengan angka sekitar 230 juta Muslim (Mackie, 2007: 1).Â
Hal ini yang membangun perspektif dalam melihat Indonesia sebagai ancaman atas keamanan nasional bagi Australia dan cenderung mempengaruhi hubungan antara Australia dengan Indonesia. Biarpun begitu, banyak ahli yang menganggap bahwa ancaman tersebut cenderung imajiner dan tidak ada ancaman atas serangan militer dari Indonesia atas Australia.
Dalam hubungan antara keadaan relasi dari Australia dan Indonesia, dalam sejarah panjang relasi antar kedua negara tersebut cenderung mengalami fluktuasi hingga menimbulkan tensi di antara kedua negara.Â
Salah satu bentuk hubungan yang berujung pada peningkatan tensi dari kedua negara adalah permasalahan terkait dengan intervensi dari Australia atas beberapa konflik pemisahan diri di Indonesia.Â
Bentuk contoh intervensi yang dilakukan Australia atas politik di Indonesia adalah terkait dengan pemisahan diri Timor Timur (sekarang Timor Leste) dan Papua dari Indonesia.Â
Dalam studi kasus terkait dengan Timor Timur, sebelum kemerdekaannya menjadi Timor Leste, telah mengalami berbagai macam konflik yang diintervensi dari berbagai negara (Indonesia, Australia, dan Portugal) (Indrawan, 2015). Intervensi yang dilakukan oleh Australia tersebut telah membentuk tensi yang tinggi dalam hubungannya dengan Indonesia.
Lebih jauh mengenai sejarah intervensi politik dari Australia di Indonesia, dalam kasus intervensi politik dari Australia atas Papua, cenderung lebih kontemporer ketimbang kasus Timor Timur.Â