Saya Muda, Saya Pancasila.
Gabriel Putra Pratama
6122201003
Indonesia merupakan bangsa yang besar, bahkan di tahun ini pulau-pulau yang terbentang dari sabang sampai merauke sekitar 17 ribu lebih. Dari banyaknya pulau yang mengapung di perairan Indonesia ini kita pun mengetahui bahwa Indonesia selain bangsa yang besar namun bangsa yang multikultural. Berbagai macam suku, agama, bahasa, dan budaya merupakan kekayaan bangsa yang harus dijaga dan dilestarikan. Selain itu ideologi Pancasila yang merupakan ideologi bangsa pun harus tetap dijaga dan dihidupi. Generasi muda saat inilah yang mempunyai peranan penting untuk dapat menghidupi, menjaga, dan melestarikan kekayaan bangsa itu, khususnya ideologi Pancasila yang saat ini mulai diabaikan.Â
Seperti kebanyakan orang sudah ketahui bahwa ideologi merupakan sebuah gagasan atau ide. Sehingga dapat dilihat bahwa pada dasarnya ideologi itu bermacam-macam, entah itu ideologi fasisme, monarkisme, nasionalisme, dsb. Indonesia ini pun mempunyai ideologi yaitu ideologi Pancasila. Dari asal kata saja kita mengetahui bahwa ideologi ini tentang bagaimana kelima sila itu dihayati sebagai gagasan, atau ide negara ini. pada prinsipnya apa yang telah dibentuk oleh para pendahulu seperti ideologi ini tentunya ingin membawa bangsa ini kepada jalan yang baik dan benar. Sudah sewajarnya bahwa Pancasila ini harus di junjung tinggi oleh siapapun yang berwarga negara Indonesia, baik yang muda maupun yang sudah tua.Â
Kehidupan teknologi yang ada pada saat ini bagi kaum muda merupakan tempat dimana mereka bisa bebas berekspresi. Banyak tempat mereka dapat menampilkan ekspresi, seperti di media sosial. Media sosial banyak menyita waktu mereka, sehingga tidak dipungkiri bahwa hari-hari mereka disita oleh media sosial. Namun, dari bermedsos ria itu anak-anak muda belajar banyak hal. Seperti banyak ideologi-ideologi baru atau pemahaman-pemahaman baru yang bagi mereka kekinian. Contohnya dapat kita lihat saat ini banyak sekali kaum muda kita yang menyebarkan hoax, atau banyak pula yang menyukai radikalisme. Kebebasan dalam berseluncur di dunia maya perlu diperhatikan oleh kaum muda Indonesia. Sebab jika tidak dimaknai penggunaan teknologi itu bisa-bisa merenggut identitas kaum muda bangsa Indonesia yang menghidupi nilai-nilai luhur Pancasila.
Realitas saat ini memang menjadi problem bagi kalangan kaum muda, nilai-nilai Pancasila semakin ditinggalkan, dan paham-paham baru yang berbelok jauh dari nilai Pancasila makin digemari; pengaruh game-game online, informasi yang seolah-olah tidak pernah berhenti beredar, lifestyle yang semakin meledak, hal ini menjadikan anak -anak muda lupa melihat nilai-nilai Pancasila itu dan malah menghidupi nilai-nilai dari budaya-budaya westernisasi. Inilah yang patut menjadi refleksi, memang tidak dipungkiri kita perlu belajar dari kebudayaan orang-orang diluar kita namun perlu diingat juga bahwa perlu dipertahankan apa yang menjadi kekhasan kita yaitu Pancasila.Â
Pemahaman tentang ideologi Pancasila sudah sejatinya ditanamkan semenjak mereka duduk di bangku SD. Mungkin lewat pelajaran-pelajaran di dalam sekolah, yang dimana guru-guru secara aktif memberikan pelajaran tentang ideologi ini kepada anak-anak. Sehingga kelak pemahaman ideologi itu tertanam di dalam pengetahuan mereka sehingga mereka pun mengerti apa yang mereka lakukan. Sebab bagaimanapun juga kita merupakan manusia yang berpikir maka harus ditanamkan terlebih dahulu pengetahuannya dan pada akhirnya mengerti apa yang harus dilakukan. Sila pertama mengandung bahwa semua orang berhak memeluk agamanya, sila kedua mengandung bagaimana kita harus bersikap saling menghormati, sila ketiga mengandung arti bagaimana manusia harus dapat melihat sekitarnya dan bukan menjadi orang yang individualis, sila keempat mengandung arti bagaimana bahwa kita harus mau untuk bermusyawarah dan bermufakat, sila kelima mengandung arti yang dimana setiap orang harus Adil dalam segala hal (sampoernauniversity.ac.id, februari 14, 2022).
Maka dari itu, selagi masih muda hendaknya kaum muda menyadari bahwa merekalah yang turut mengambil partisipasi besar dalam membangun bangsa ini. Sebab merekalah yang maju secara teknologi, maju secara intelektualitas, dan maju secara semangat. Penghayatan itu harus ditanamkan sejak dini agar kedepannya ideologi Pancasila ini selain merasuk ke dalam intelektualitas mereka akan tetapi merasuk pula dalam kehidupan keseharian mereka. Sehingga kelak terciptalah bangsa Indonesia yang tetap kaya akan keberagamannya, dan bangsa Indonesia yang rukun serta damai penduduknya.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H