Mohon tunggu...
gabriel
gabriel Mohon Tunggu... Freelancer - sometimes i write, sometimes i draw

& Joy

Selanjutnya

Tutup

Hobby

[Pe]Mimpi[n]

21 Mei 2019   23:55 Diperbarui: 22 Mei 2019   00:07 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masih ingatkah mimpi pertamamu ketika duduk dibangku Taman Kanak -- kanak, cita -- cita yang kamu buat pertama kali saat ditanya mau jadi apa, yang dengan lantang kamu ucapkan tanpa rasa ragu. Kamu bisa jadi apa saja yang kamu inginkan seakan dunia adalah milikmu dan semesta mendukungmu. Mudah saja bagimu saat itu untuk memutuskan satu impian yang kamu yakini bahwa itu (seperti) akan terjadi besok.

Semua anak memang berhak untuk bermimpi. Itu berarti semua orang punya kesempatan yang sama untuk bermimpi. Lantas sekarang apakah mimpi itu sudah masuk tenggang waktu? Seiring berjalannya waktu mungkin mimpi itu sudah berlalu dan tergantikan dengan yang baru. Setelah beranjak dewasa menjalani masa muda yang penuh pilihan dan atau sudah menjadi orang tua, nyatanya kita tetap memiliki mimpi selama hidup dan setiap mimpi yang kita punya pastilah berbeda setiap tahunnya.

Saat bermimpi sangatlah mudah namun ternyata masih saja ada orang yang takut untuk bermimpi. Mungkin inilah alasannya, seringkali kita hanya berorientasi pada hasil kemudian barulah kita mendapat apresiasi. Ketika kita diawal sudah berpikir bahwa tidak akan mungkin mencapainya, itulah yang membuat rasa takut itu tinggal dalam dirimu. Pola pikir yang salah dapat menghambat sesuatu yang baik. Penyebabnya ialah pikiran buruk yang bertengger diotak dan secara tidak sadar kamu telah membiarkannya bersarang dalam pikiranmu. Sekarang saatnya kamu mengusirnya dari pikiranmu. Karena sesungguhnya yang sepatutnya diberi apresiasi adalah mereka yang berani bermimpi terlebih dahulu. Sebab kamu tidak akan pernah menjadi apa-apa kalau kamu tidak pernah mau bermimpi.

Milikilah sudut pandang yang luas mengenai mimpi. Saat pertama kali kamu melihat judul diatas pasti kamu menemukan lebih dari satu kata yang memiliki makna yang berbeda. Sebagaimana kata "Pemimpin" yang menjadi judul diatas, kalau kita cermati terdapat kata mimpi dan pemimpi. 

Itulah mengapa untuk menjadi seorang pemimpin berawal dari mimpi kemudian ia disebut pemimpi dan saat mimpi itu telah terwujud maka dialah seorang pemimpin sesungguhnya.

Memang bermimpi sangatlah mudah, namun yang perlu kamu ketahui ialah bagaimana kamu bisa mewujudkan mimpi tersebut. Sebab mimpi tanpa usaha sama saja hanya angan-angan belaka. Tidak sedikit orang gagal dalam mewujudkan impiannya tersebut. Lalu bagaimana dengan sebagian orang yang telah berhasil mewujudkan mimpinya?

Sebagian orang yang berhasil dalam mewujudkan mimpinya melakukan hal yang tidak dilakukan oleh orang yang tidak berhasil. Semua berawal dari seberapa besar tekad kamu untuk menggapai mimpi tersebut dan yang pasti yang kamu harus lakukan adalah mengubah kebiasaan -- kebiasaan kecil mu setiap hari. Perubahan besar terjadi saat kamu mengubah kebiasaan -- kebiasaan kecil mu setiap hari. 

Untuk melakukan perubahan dalam hidupmu sekarang mulailah dengan menulis. Mungkin terlihat sepele dan tidak semua orang sadar akan hal tersebut. Tapi, hal ini penting untuk diperhatikan karena dengan menulis itu akan membantumu untuk mengetahui perkembangan dirimu.

Kamu dapat menggunakan buku perencanaan atau book planner. Kalau kamu masih terasa asing dengan book planner maka kamu harus mencobanya. Book planner ini dapat membantu kamu dalam keseharianmu. 

Seperti menulis to do list, jadwal harian, mingguan atau bahkan bulanan. Semua ini bertujuan untuk mengingatkan dan juga agar kamu bisa terus konsisten menjalankan apa yang ingin kamu tuju yaitu impianmu. Salah satu book planner yang sangat berguna dalam membantu merencanakan mimpi dan bisa kamu pakai ialah DreamPlanner. Membuat perencanaan merupakan hal terpenting untuk mencapai goal yang kamu tentukan. Dalam buku ini juga didesain khusus untuk membantu kita meraih mimpi dan sudah digunakan oleh ribuan orang termasuk public figure, artis dan berbagai orang lain yang sudah merasakan manfaatnya.

Jangan pernah menganggap menulis merupakan sesuatu yang tidak penting. Sebab dari menuliskan segala hal dengan tangan sendiri dapat mengubah pola hidup mu secara perlahan. Siapkah kamu mewujudkan mimpi? Maka buatlah perencanaan dari sekarang. Mulai hari ini dengan tulis apa yang ingin kamu lakukan, tulis target yang ingin kamu capai dan ulangi terus kebiasaan ini. Mulai dari hal kecil terlebih dahulu, lakukan dengan konsisten. Jika masih belum berhasil, mungkin ada yang salah dari cara yang kamu ambil. ubah caranya bukan impiannya.

Selamat berproses dari seorang pemimpi menjadi pemimpin. Bermimpi adalah hak namun mewujudkannya adalah kewajiban.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun