Mohon tunggu...
Gabrella Harianja
Gabrella Harianja Mohon Tunggu... Lainnya - Teruslah belajar sampai detik-detik terakhir di hidupmu.

Seseorang yang ingin berguna bagi Nusa dan Bangsa.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bersatu atau Terpecah? Kelahiran yang Mengubah Segalanya

5 Desember 2024   18:22 Diperbarui: 5 Desember 2024   18:37 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku datang dari sebuah desa di Sumatera Utara,
Dari suku Batak Toba yang kaya akan budaya.
Ulos dan sortali yang menjadi ciri khasnya,
Membalut tubuh sarat akan makna.

Desaku kecil, tapi hatiku besar,
Dipenuhi harapan akan panggilan yang benar.
Aku melangkah meninggalkan kenyamanan lama,
Menuju tempat di mana mimpi dipanggil nyata.

Sekolah Tinggi Teologi Satyabhakti,
Tempat keberagaman yang penuh arti.
Dosen, staf pegawai, mahasiswa-mahasiswi,
Kakak tingkat dan adik tingkat semua di sini.

Ada yang datang dari timur jauh,
Papua dengan semangat dan tanah yang teduh.
Dari Maluku, nyanyian damai mereka menggema,
Menenangkan hati di tengah perbedaan tema.

Batak, Toraja, Dayak, dan Jawa,
Masing-masing membawa budaya yang kaya.
Namun di balik semua keragaman ini,
Ada tembok yang sering kali sulit diatasi.

Sabang sampai Merauke,
Keberagaman menjadi bagian dari napas kami.
Tak hanya status yang memisahkan,
Daerah tempat kami dibesarkan pun turut menambah jarak.

Kami hidup bersama,
Namun sering kali berjalan sendiri-sendiri.
Ego yang tinggi, rasa lebih hebat,
Membangun tembok yang tak terlihat,
Memisahkan langkah kami menuju kesatuan.

Ada saat kami saling menuding,
Menilai siapa yang benar, siapa yang lebih baik.
Kata-kata menjadi jurang, bukan jembatan,
Dan hati sering kali enggan untuk terbuka.

Namun, aku salah.
Aku salah.
Kelahiran-Nya bukan hanya untuk Sumatera Utara,
Kelahiran-Nya bukan hanya untuk suku Batak.
Bukan!
Bukan pula hanya untukku seorang.

Kelahiran Kristus menjadi jawaban atas semuanya.
Dia tidak lahir hanya untuk satu golongan,
Bukan hanya untuk satu suku atau kaum.
Dia datang untuk dunia yang penuh warna,
Untuk semua manusia, tanpa kecuali.

Dia lahir untukku.
Dia lahir untukmu, untukmu, untukmu.
Dia lahir untuk kita semua,
Menjadi anak-Nya.

Kini, aku mengerti,
Bahwa perbedaan bukanlah penghalang,
Tetapi untuk saling melengkapi.
Seperti tubuh dengan banyak anggota,
Yang memiliki perannya masing-masing.

Dengan kelahiran-Nya,
Kristus menghapuskan sekat-sekat yang memisahkan.
Ia membuka jalan bagi kita untuk bersatu,
Menyatukan semua yang berbeda,
Menjadi satu tubuh, satu keluarga.

Karena kita adalah Unity in Identity.
Di dalam Kristus,
Kita menemukan identitas sejati:
Bukan lagi aku atau kamu,
Melainkan kita.

Yaitu anak-anak Allah,
Hamba-hamba Allah,
Satu di dalam-Nya.

Selamat Natal!

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun