Mohon tunggu...
Gabrella Harianja
Gabrella Harianja Mohon Tunggu... Lainnya - Teruslah belajar sampai detik-detik terakhir di hidupmu.

Seseorang yang ingin berguna bagi Nusa dan Bangsa.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hadir dalam Tangisan

20 November 2024   11:49 Diperbarui: 20 November 2024   11:57 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam gelap malam, aku terpaku,  
Seseorang menatapku pilu,  
Air mata jatuh tanpa suara,  
Ia duduk di sudut kasur, penuh rasa.

Tangan lembutnya menepuk punggungku,  
Hingga tangisanku mulai mereda,  
Jemarinya menyentuh kepalaku,  
Menenangkan jiwa yang berduka.

Tak lama aku bangkit dari luka,  
Kupeluk erat dirinya tanpa kata,  
Hingga lelap di dada yang hangat,  
Dalam pelukannya, malam menjadi sahabat.

Pagi menyapa, aku terbangun,  
Selimut krem menyelimuti keheningan,  
Boneka kesayangan ada di sisi,  
Namun, ia tak lagi di sini.

Di meja, kutemukan pesan kecil,  
"Tetaplah kuat, aku selalu hadir,"  
Meski raganya telah pergi menjauh,  
Hatiku tahu, ia tak pernah jauh.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun