Mohon tunggu...
Gabrella Harianja
Gabrella Harianja Mohon Tunggu... Lainnya - Teruslah belajar sampai detik-detik terakhir di hidupmu.

Seseorang yang ingin berguna bagi Nusa dan Bangsa.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Harapan Baru

29 November 2022   07:34 Diperbarui: 29 November 2022   07:44 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Harapan Baru

Oleh: Yusua Marentas & Gabrella Harianja

Dua tahun lebih

Tanah pertiwi meraung merintih

Dibalik jeruji belenggu ruang pedih

Mencoba membiasakan diri walau ringkih

Semua seakan bersembunyi

Mengurung menutup diri

Orang berkerumun 'tak lagi kutemui

Sepi, seakan dunia mencoba mati suri

Dihempas waktu dengan nyata

Air mata 'tak ingat lagi mutiaranya

Isak pilu menggerogoti rongga dada

Bagai raja rimba 'tak bertuan merajalela

Hampa!!!

Kesedihan seolah menertawakan kita

Diatur sudah berjuta wacana

Namun dipatahkan, dihempas realita

Sirna ...

Sakit Tuhan.

Sakit. Aku 'tak kuat

Cabut Tuhan ...

Lepas Tuhan ...

Enyahkan Tuhan ...

Sakit. Aku 'tak kuat

Tuhan ... Maaf

Maafkan ciptaan-Mu yang angkuh dan tamak

Dunia ... Seolah menunjukkan replikanya

Seakan bercorak sempura namun hanya seumpama

Kini, kita telah berhasil melewati

Berbagai macam tragedi

Dan beragam peristiwa

Yang menimpa setiap manusia

Namun harapan itu masih ada

Untuk kita yang mau berusaha

Dan yang tidak akan putus asa

Meskipun dengan banyaknya bencana

"Habis gelap terbitlah terang"

Itu yang Ibu Kartini bilang

Untuk kita ucapkan berulang-ulang

Hingga barakar, bertumbuh, dan bercabang

Tapi jangan pernah melupakan

Untuk kita melangkah dengan keyakinan

Sebab Tuhan tidak pernah membiarkan

Setiap orang yang meminta pertolongan

Karena hembusan nafas kita adalah bukti

Bahwa kita harus berjuang tanpa henti

Dan menyusun berbagai strategi

Agar 'tak terulang apabila bencana menghampiri

Ayo kita bermimpi

Dengan perubahan yang pasti

Dan dengan langkah segenap hati

Hingga sampai kepada masa depan yang dinanti

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun