Budidaya Ikan dalam Ember atau biasa dikenal dengan Budikdamber merupakan teknik budidaya ikan air tawar sekaligus sayuran dalam satu wadah seperti ember. Kegiatan ini dapat bermanfaat dalam menunjang ketahanan pangan masyarakat melalui penyediaan protein hewani dari ikan dan sayuran, sehingga diharapkan dapat mencukupi kebutuhan gizi keluarga. Sedangkan pestisida nabati merupakan jenis pestisida yang bahan aktifnya berasal dari hasil ekstraksi bagian tumbuhan tertentu, seperti daun, biji, buah, ataupun akar.Â
Pestisida nabati dapat menjadi salah satu solusi bagi masyarakat untuk mengatasi masalah hama pada tumbuhan, terutama pada saat musim hujan. Oleh karena itu, salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mendorong minat masyarakat Desa Cihideung Ilir dengan cara melakukan sosialisasi dan praktik pembuatan budidaya ikan dalam ember serta pembuatan pestisida nabati dari daun pepaya. Zat papain yang terkandung dalam daun pepaya berfungsi sebagai racun bagi hama dan dapat dimanfaatkan sebagai pestisida nabati yang efektif dalam mengendalikan hama ulat, penghisap, kutu daun, rayap, dan ulat bulu.
Sosialisasi dan praktik yang dilakukan pada Sabtu, 22 Juli 2023 ini disambut dengan antusias oleh warga Cihideung Ilir hingga melebihi target yang telah disiapkan oleh mahasiswa KKN-T IPB University. Kegiatan ini dihadiri oleh Bapak Yoni Wahyudi selaku Sekretaris Desa Cihideung Ilir, Ibu Wanti selaku Ketua PKK, perwakilan ibu-ibu PKK dan KWT Desa Cihideung Ilir. Adapun penyampaian materi oleh Kak Maylina Putri Rahmasari, S.Tr.P selaku narasumber yang merupakan alumni Politeknik Pembangunan Pertanian Bogor.Â
Sebelum penyampaian materi dilakukan, masyarakat diminta mengisi pre-test singkat untuk mengetahui dan mengukur pengetahuan masyarakat terkait budikdamber dan pestisida nabati. Kegiatan sosialisasi ini membahas terkait manfaat, keunggulan, dan cara pembuatan budikdamber serta pestisida nabati (alat dan bahan, langkah pembuatan, tips pemeliharaan dan cara panen budikdamber), kemudian dilanjutkan dengan praktik pembuatannya.
Selain mendapatkan materi sosialisasi dan praktik pembuatan budikdamber serta pestisida nabati dari daun pepaya, bagi peserta yang aktif bertanya dan berdiskusi akan mendapatkan doorprize. Sedangkan peserta yang mampu me-review materi yang telah disampaikan akan mendapatkan hadiah berupa budikdamber dan pestisida nabati serta bibit tanaman cabai habanero. Kemudian di akhir masyarakat diberikan post-test untuk mengevaluasi tingkat pemahaman masyarakat terkait materi yang telah disampaikan.
Salah satu peserta dari perwakilan ibu-ibu PKK Desa Cihideung Ilir Ibu Iik mengungkapkan "Alhamdulillah materi yang disampaikan sangat bermanfaat dan semoga berkah. Beruntung sekali Desa Cihideung Ilir termasuk dalam lingkar kampus IPB, sehingga kita bisa tau cara budidaya ikan dalam ember dan cara mengatasi hama dengan pestisida nabati yang ramah lingkungan. Selama ini hanya tau pestisida kimia saja" ujar Ibu Iik.
Menurut Kak Maylina Putri Rahmasari, S.Tr.P selaku narasumber yang menyampaikan materi mengatakan "Masyarakat sangat antusias dan aktif. Dengan adanya kegiatan ini juga membantu masyarakat dalam mengatasi masalah hama pada tanaman dengan biaya yang lebih murah dan memanfaatkan kembali sampah anorganik seperti gelas plastik serta ember yang tidak terpakai untuk budikdamber, sehingga menjadi barang yang dapat bernilai ekonomis" ujar Kak May.
Sosialisasi dan praktik budikdamber dilakukan berdasarkan survei permasalahan masyarakat Cihideung Ilir yang terkendala oleh terbatasnya lahan serta masalah sampah, sehingga memanfaatkan alat dan bahan yang murah, relatif terjangkau serta ramah lingkungan, sedangkan untuk pestisida nabati dilakukan karena masyarakat yang mengeluh terkait tanaman pertanian mereka yang banyak terserang hama. Berdasarkan hasil sosialisasi dan praktik yang telah dilakukan masyarakat sangat antusias terutama saat sesi diskusi berlangsung, banyak dari mereka yang bertanya dan berbagi pengalaman terkait budikdamber dan pestisida nabati.
Sosialisasi dan praktik pembuatan budikdamber serta pestisida nabati mendapatkan dukungan dari berbagai pihak seperti kepala desa, sekretaris desa, ibu-ibu PKK, dan organisasi masyarakat karena memberikan wadah dan kesempatan untuk meningkatkan keterampilan masyarakat dalam memanfaatkan ember dan kemasan air mineral gelas sebagai wadah untuk budidaya ikan dan sayuran yang dapat menunjang ketahanan pangan keluarga, melalui penyediaan sumber protein dan nutrisi lainnya serta menjadi peluang usaha bagi masyarakat Desa Cihideung Ilir.
Sosialisasi dan praktik pembuatan budikdamber serta pestisida nabati merupakan upaya penting dalam mencapai ketahanan pangan, memperbaiki nutrisi, dan mempromosikan pertanian yang berkelanjutan. Dengan sinergi antara pemerintah, akademisi, masyarakat, dan media massa, diharapkan sosialisasi dan praktik budikdamber dapat menjadi bagian yang integral dari upaya mewujudkan masyarakat yang lebih sehat dan sejahtera. Kegiatan ini termasuk ke dalam SDGs (Sustainable Development Goals) nomor 2, yaitu "Zero Hunger", bertujuan mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan, memperbaiki nutrisi, dan mempromosikan pertanian yang berkelanjutan bagi masyarakat di Desa Cihideung Ilir.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H