Sosialisasi dan praktik budikdamber dilakukan berdasarkan survei permasalahan masyarakat Cihideung Ilir yang terkendala oleh terbatasnya lahan serta masalah sampah, sehingga memanfaatkan alat dan bahan yang murah, relatif terjangkau serta ramah lingkungan, sedangkan untuk pestisida nabati dilakukan karena masyarakat yang mengeluh terkait tanaman pertanian mereka yang banyak terserang hama. Berdasarkan hasil sosialisasi dan praktik yang telah dilakukan masyarakat sangat antusias terutama saat sesi diskusi berlangsung, banyak dari mereka yang bertanya dan berbagi pengalaman terkait budikdamber dan pestisida nabati.
Sosialisasi dan praktik pembuatan budikdamber serta pestisida nabati mendapatkan dukungan dari berbagai pihak seperti kepala desa, sekretaris desa, ibu-ibu PKK, dan organisasi masyarakat karena memberikan wadah dan kesempatan untuk meningkatkan keterampilan masyarakat dalam memanfaatkan ember dan kemasan air mineral gelas sebagai wadah untuk budidaya ikan dan sayuran yang dapat menunjang ketahanan pangan keluarga, melalui penyediaan sumber protein dan nutrisi lainnya serta menjadi peluang usaha bagi masyarakat Desa Cihideung Ilir.
Sosialisasi dan praktik pembuatan budikdamber serta pestisida nabati merupakan upaya penting dalam mencapai ketahanan pangan, memperbaiki nutrisi, dan mempromosikan pertanian yang berkelanjutan. Dengan sinergi antara pemerintah, akademisi, masyarakat, dan media massa, diharapkan sosialisasi dan praktik budikdamber dapat menjadi bagian yang integral dari upaya mewujudkan masyarakat yang lebih sehat dan sejahtera. Kegiatan ini termasuk ke dalam SDGs (Sustainable Development Goals) nomor 2, yaitu "Zero Hunger", bertujuan mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan, memperbaiki nutrisi, dan mempromosikan pertanian yang berkelanjutan bagi masyarakat di Desa Cihideung Ilir.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H