Mohon tunggu...
Irfani Zukhrufillah
Irfani Zukhrufillah Mohon Tunggu... Dosen - dosen

seorang ibu dua anak yang sedang belajar mendidik siswa tak berseragam

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Memaknai Pernikahan

20 April 2018   10:22 Diperbarui: 20 April 2018   10:31 508
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Maka, bimbingan untuk pra pernikahan menjadi penting. 

Rasulullah menganjurkan untuk melakukan 'taaruf' dengan seseorang saat berkeinginan untuk menikah. Taaruf disini bertujuan untuk saling mengenal pribadi dan masa lalu. Serta untuk menyamai visi misi kehidupan pasca menikah. 

Menjadi sulit andai dalam taaruf itu tiap personal tidak jujur dalam menyampaikan profilnya. Sehingga mengenal dengan berdiskusi dan berbincang menjadi diperbolehkan. Lagi-lagi, kejujuran menjadi faktor penting bagi berlangsungnya proses ini.

Perbincangan pun haruslah saling terbuka dengan keinginan masing-masing. Bukan melulu soal 'mengambil hati' tapi juga menelaah kembali si kenalan. 

Jika ini dilakukan dengan benar. Sesuai dengan tujuan membangun kehidupan pasca menikah, maka menikah akan menjadi lebih terarah. 

Setidaknya, jangan bilang suka warna merah jika kamu memang membencinya. Hanya supaya si dia mau bersamamu seperti halnya kamu yang telah kepincut dengannya.

Menikah bukan hanya kesenangan semata. Melainkan ibadah yang di dalamnya penuh dengan uji coba. 

Selamat menelaah kembali tujuan menikah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun