Mohon tunggu...
Gregorius Agung Dwi Wardoyo
Gregorius Agung Dwi Wardoyo Mohon Tunggu... Administrasi - Belajar di setiap kesempatan, Scripta Manent, Verba Volant.

Guru di SMP Pangudi Luhur Jakarta, penggagas dan pendiri TBM Griya Pustaka Giriwoyo, Wonogiri.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.1

4 September 2023   13:36 Diperbarui: 4 September 2023   13:55 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jurnal 4F (Fact, Feelings, Findings, Future)

Jurnal refleksi dianggap sebagai salah satu aspek penting dalam pengembangan profesionalisme karena dapat mendorong guru untuk menghubungkan teori dengan praktik, serta mengembangkan keterampilan dalam menganalisis secara kritis suatu topik (Bain dkk, 1999). Jurnal refleksi dwi mingguan adalah sebuah tulisan yang berisi refleksi pribadi setelah mengikuti kegiatan pelatihan (pembaruan keterampilan) yang ditulis secara teratur setiap dua minggu. Jurnal dwi mingguan merupakan salah satu tugas yang harus dikerjakan oleh para calon guru penggerak.

Dalam kesempatan ini, saya ingin menuliskan jurnal refleksi saya mengenai rangkaian kegiatan pelatihan yang telah saya ikuti selama beberapa minggu terakhir, terutama pada modul 1.1 tentang Filosofi Pemikiran Ki Hajar Dewantara.

1. Fact (Peristiwa)

        Kegiatan guru penggerak angkatan 9 yang saya jalani ini diawali dengan undangan untuk bergabung di group CGP bersama pengajar praktik yaitu Bapak Deni Boy dan bergabung dengan group fasilitaror besama Ibu Siswandarti selaku fasilitator, Ibu Dasni dan Pak Boy selaku PP, dan 10 teman-teman seperjuangan  CGP angkatan 9. Pembukaan pendidikan guru penggerak angkatan 9 dilaksanakan pada hari Rabu, 16 Agustus 2023. 

Selain sambutan oleh Bapak Nadiem Anwar Makarim, B.A., M.B.A. (Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia), acara juga dibuka oleh Prof. Dr. Nunuk Suryani, M.Pd. (Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan) dam Dr. Praptono, M.Ed. (Direktur Kepala Sekolah, Pengawas Sekolah, dan Tenaga Kependidikan). 

Setelah itu, pada hari Jumat dan abtu, 18-19 Agustus 2023 dilaksanakan Lokakarya Orientasi program guru penggerak angkatan 9 secara daring.  Khusus hari Sabtu, 19 Agustus 2023 diikuti oleh sekolah dan pengawas sekolah untuk mengikuti orientasi sesuai wilayah, Jakarta Selatan. Minggu berikutnya dilaksanakan kegiatan pembekalan dari BBGP DIY, dijelaskan bagaimana alur yang dijalani yaitu alur MERDEKA, bagaimana menggunakan LMS, gambaran secara garis besar modul yang dipelajari, dan motivasi yang diberikan kepada calon guru penggerak angkatan 9 khususnya di Jakarta Selatan.

          Pada tanggal 18 Agustus 2023 kegiatan yang dilaksanakan adalah pre test yang harus dikerjakan dengan batas waktu satu jam setelah kegiatan pre test dibuka. Pada tanggal 21 Agustus 2023 alur MERDEKA yang pertama yaitu mulai dari diri dan memberikan refleksi kritis tentang filosofi pemikiran KHD. Pada tanggal 22 Agustus 2023 eksplorasi konsep bersama dengan fasilitator kami Ibu Sis berdasarkan waktu yang sudah disepakati bersama di kelas A yaitu pukul (19.00 -- 21.30).

Pada tanggal 23 Agustus 2023 kegiatan yang kami lakukan adalah ruang kolaborasi dibagi menjadi 2 kelompok untuk mendiskusikan kekuatan sosio-kultural yang ada di daerah kami yang sesuai dengan filosofi pemikiran KHD dan implementasinya di sekolah masing-masing. 

Pada tanggal 24 Agustus 2023 kegiatan yang kami lakukan adalah mempresentasikan dalam ruang kolaborasi yang pada hari sebelumnya sudah kami diskusikan. Pada tanggal 25 dan 28 Agustus 2023 kegiatan kami adalah membuat karya demonstrasi kontektual yang harus diunggah dalam LMS. Pada tanggal 29-30 Agustus 2023 kegiatan kami adalah kolaborasi pemahaman dan koneksi antar materi dengan memberikan pertanyaa-pertanyaan yang diunggah dalam LMS. Akhir dari alur merdeka pada modul 1.1 ini adalah aksi nyata dan menuliskan jurnal refleksi dwi mingguan.

        Kesulitan dan hambatan saya ketika mengikuti pembelajaran pada dua minggu ini adalah pertama pengaturan jadwal antara tugas mendidik dan kegiatan sebagai calon guru penggerak, kedua saya mulai pendidikan  saya sedang sakit dan kurang semangat dalam mengunggah tugas, dan ketiga pengaturan waktu dalam penyelesaian tugas-tugas yang ada di LMS.

       Cara yang saya lakukan untuk mengatasi kesulitan yang saya alami adalah yang pertama terkait pengaturan jadwal antara mendidik dan kegiatan sebagai calon guru penggerak adalah mendiskusikan dengan kepala sekolah dan bagian kurikulum. Kedua, saya memilih waktu ketika jam kosong untuk mengunggah tugas, dan ketiga ketika ada waktu luang ataupun di sela waktu istirahat saya sempatkan untuk menyelesaikan tugas-tugas di LMS agar dapat memenuhi tenggat waktu yang diminta.

2. Feelings (perasaan)

        Perasaan saya di awal pada saat mengikuti rangkaian kegiatan pendidikan guru penggerak adalah kaget sekali karena tugas-tugas yang harus diselesaikan bahkan ada yang tenggat waktunya dibatasi hanya satu hari sampai pukul 23.59, belum lagi tugas-tugas yang lainnya di sekolah yang harus saya selesaikan.

Beberapa hari saya ikuti bersama Fasilitator kami Ibu Sis dan Pengajar Praktik kami Bapak Boy yang selalu mendampingi dan memberikan motivasi kepada kami calon guru penggerak memberikan kami semangat untuk belajar dan dapat menyelasaikan tugas-tugas kami. Selain itu juga teman-teman rekan sejawat calon guru penggerak angkatan 9 yang saling menguatkan dan memberikan semangat sehingga kami sedikit demi sedikit dapat mengikuti alur MERDEKA dan mulai terbiasa dengan alur yang ada.

        Perasaan saya sebagai calon guru penggerak yang telah melalui dua rangkaian tes sebelumnya sampai lolos pada tahap ini dan mengikuti kegiatan pembelajaran pada modul 1.1 ini merasa sangat senang dan bersyukur karena dapat memperoleh ilmu yang sebelumnya saya belum pelajari tentang filosofi pemikiran KHD yang dipelajari bersama fasilitator, pengajar praktik, instruktur, dan bersama dengan teman-teman calon guru penggerak lainnya menambah wawasan saya dan kekhasan terhadap kondisi sosio-kultural masing-masing yang dapat dibawa ke sekolah untuk menebalkan laku peserta didik.

       Perasaan saya ketika mengimplentasikan filosofi pemikiran KHD di kelas adalah sangat senang, dengan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik saya melihat peserta didik saya bersemangat dalam mengikuti pembelajaran bahasa Indonesia. Saya menerapkan aksi nyata bermain sambil belajar pada materi teks deskripsi. Saya juga menerapkan pembelajaran yang kolaboratif melalui diskusi dan presentasi. Peserta didik belajar untuk bertanggung jawab terhadap kelompoknya menyelesaikan lembar kerja diskusi dan melatih komunikasi dengan teman kelompoknya maupun dengan teman lainnya.

Dengan mengenali karakteristik peserta didik, saya dapat menerapkan pembelajaran dengan tutor sebaya, melalui salah satu peserta didik yang lebih memahami materi dapat menjelaskan kepada teman yang lainnya. Saya merasakan peserta didik bersemangat menjelaskan kepada teman-temannya dan peserta didik yang menyimak merasa senang dengan begitu pembelajaran dapat berpusat pada peserta didik.

3. Findings (Pembelajaran)

       Pembelajaran yang saya dapat ambil setelah mempelajari modul 1.1 adalah sebagai seorang pendidik bukan hanya sebagai seorang yang mentransfer ilmu saja akan tetapi harus menuntun sebagai among yang mendidik peserta didik sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zaman, peserta didik bukan kertas putih yang diisi oleh guru akan tetapi sudah memiliki garis-garis samar yang harus ditebalkan oleh guru, mendidik sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zaman, bermain sambil belajar karena kodrat anak adalah bermain, pendidikan yang berpihak pada peserta didik, penerapan nila-nilai budi pekerti, dan filosofi petani.

      Setelah saya mempelajari modul 1.1 ini saya menemukan pada diri saya bahwa saya dapat menerapkan pembelajaran yang berpusat peserta didik. Sebelum pembelajaran, saya memberikan ice breaking yang dapat membuat anak-anak kembali semangat. Tadinya saya terlalu berfokus pada hasil anak-anak harus mencapai nilai yang baik mulai sekarang saya berfokus dengan proses bukan hasil. Saya juga menemukan bahwa anak-anak bukan tabularasa tetapi memang sudah memiliki garis-garis samar yang harus dituntun untuk menebalkan garis tersebut.

4. Future (Penerapan)

       Setelah mempelajari modul 1.1 ini saya ingin menerapkan lebih banyak pembelajaran yang inovatif, sejauh ini saya merasa belum memaksimalkan perkembangan teknologi dalam kegiatan pembelajaran, hal ini yang ingin saya ingin pelajari dan diterapkan dalam menunjang pembelajaran.

       Setelah mempelajari modul ini saya akan melaksanakan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik, melaksanakan praktik-praktik baik, menjadi among yang menuntun peserta didik sehingga tumbuh sebagai individu yang merdeka, menjadi motivator yang baik bagi peserta didik, dan semoga saya tetap konsisten melaksanakan ini serta dapat mengikuti kegiatan pendidikan guru penggerak ini sampai tahap akhir dengan bersemangat.

Salam dan Bahagia

GADW

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun