Di sekitarnya, segalanya berubah. Suara sendok yang beradu dengan cangkir, percikan tawa di meja sebelah, bahkan bayangan matahari yang menari di lantai terasa lebih hidup. Hana tersenyum. Hadir sepenuhnya adalah cara paling sederhana untuk kembali ke sumber inspirasi.
4. Ubah Jalan yang Itu-Itu Saja
Hana sadar, rutinitas adalah musuh besar imajinasi. Maka, ia menantang dirinya sendiri: berjalan ke tempat baru, mencoba rasa teh yang belum pernah ia cicipi, bahkan memulai percakapan dengan orang asing. Ternyata, hal-hal kecil ini seperti benang yang menuntunnya ke labirin ide-ide baru.
5. Refleksi: Menyulam Makna dari Yang Tercecer
Malam itu, Hana duduk di meja kerjanya. Ia membuka buku catatan, membaca ulang cerita nenek pemilik kedai teh, anak kecil yang menggambar, dan momen diam di kafe. Ia mencoba menghubungkan semuanya---seperti menyusun potongan puzzle yang tercecer di sepanjang hari. Dan dari sana, lahirlah cerita yang baru.
Ketika akhirnya Hana mematikan laptopnya malam itu, ia menyadari sesuatu. Inspirasi bukanlah benda ajaib yang jatuh dari langit. Ia adalah perjalanan, yang ditemukan di tikungan jalan yang tidak terduga, di percakapan sederhana, atau bahkan dalam aroma hujan yang perlahan menghilang.
Sekarang, kamu tahu kan rahasianya?
1. Tetaplah penasaran.
2. Catat segalanya.
3. Hadirlah di setiap detik.
4. Ubah kebiasaan dengan hal kecil yang berbeda.
5. Renungkan, lalu sambungkan semuanya.