"Kau pikir ini hanya tentang kebohongan kecilmu?" katanya. "Ini eksperimen. Aku ingin tahu seberapa jauh aku bisa menghancurkan sistem dengan memanfaatkan kelemahan satu orang. Kau adalah pion sempurna."
"Apa kau tak takut aku akan mengungkap semua ini?" tantangku.
Dia tertawa. "Siapa yang akan percaya seorang pembohong sepertimu? Aku hanya memberi dorongan kecil. Sisanya, kau lakukan sendiri."
Aku kembali ke apartemen, membawa lebih banyak pertanyaan daripada jawaban. Tapi satu hal pasti: aku akan mempelajari permainannya. Karena pion yang sadar dirinya pion, hanya punya dua pilihan: tetap di papan atau menggulingkan raja.
Percayalah, dia akan menyesal karena telah menciptakan monster.
Catatan khusus:
Cerpen ini dibuat berdasarkan prompt dari Kampung Fiksi: Pemerasan
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H