Mohon tunggu...
Fz Putri Syaifudin
Fz Putri Syaifudin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Mahasiswi Universitas Darussalam Gontor Program Studi "Studi Agama-agama", tertarik dengan isu sosial teruatama mengenai budaya dan antropologi, lebih cenderung menjadi pengamat daripada pendenganr atau pembicara, sedang belajar menyesuaikan diri dengan dunia luar asrama yang begitu heterogen dengan tetap mempertahankan ideologi dan mengusahakan yang terbaik..

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Semangat Masyarakat Dusun Wajong dalam Mempertahankan Tradisi Leluhur Menyambut Ramadhan

16 Maret 2024   17:20 Diperbarui: 16 Maret 2024   21:26 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada hari Senin, 11 Maret 2024 masyarakat Dusun Wajong menyelenggarakan acara Megengan dan Do'a bersama menyambut datangnya bulan suci Ramadhan yang dilaksanakan pada sore hari di masjid Nurul Huda, Acara tersebut dihadiri oleh warga RT 04 Dusun Wajong yang kurang lebih berjumlah 50 warga yang terdiri dari orang tua, remaja, dan anak-anak baik laki-laki maupun perempuan dari seluruh kalangan usia.

Masyarakat Dusun Wajong dengan antusias mempersiapkan acara yang dilakukan hanya satu kali dalam satu tahun tersebut, setiap keluarga membawa satu nampan makanan yang berisikan nasi bancakan dan beberapa jajanan seperti apem dan jadah, Dalam tradisi masyarakat jawa, jajanan tersebut menjadi syarat dalam acara megengan yang melambangkan permohonan maaf atau ampunan sebagai simbolis permintaan maaf kepada tetangga dan menyambut ramadhan dalam keadaan batin yang suci tanpa amarah maupun dendam.

Acara ini dilaksanakan pada pukul 16.00 WIB, dimulai dengan sholat Ashar berjamaah, dilanjutkan dengan pembacaan tahlil dan do'a bersama memohon ampunan atas diri sendiri, dan juga leluhur terdahulu yang telah berjasa dalam membangun desa. "Acara ini di laksanakan sebagai bentuk syukur dapat di pertemukan kembali dengan bulan ramadhan, do'a atas leluhur yang telah berjasa membangun desa, dan sebagai permohonan maaf antar tetangga" ujar pak Waji selaku pemimpin tahlil dan do'a sekaligus imam masjid Nurul Huda Wajong. Acara ini dilanjutkan dengan penyampaian  beberapa pengumuman terkait agenda masjid pada bulan ramadhan.

Semua warga menikmati jalannya acara dengan khusyu' dan hikmat. Menurut beberapa warga, acara yang biasanya di laksanakan setelah maghrib tersebut dialihkan pada sore hari supaya waktunya lebih nyaman dan tidak tergesa-gesa, mengingat waktu maghrib yang sempit dan setelah sholat Isya' akan dilaksanakan ibadah sholat tarawih berjamaah. 

Acara tersebut ditutup dengan ramah tamah berupa nasi bancakan yang telah disiapkan oleh para warga. Sinoman atau remaja masjid bertugas untuk membagikan nampan kepada seluruh warga untuk dimakan bersama-sama. Selain sebagai tradisi dalam menyambut datangnya bulan ramadhan, megengan juga menjadi ajang mempererat silaturahim khususnya masyarakat RT 04 Dusun Wajong.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun