Mohon tunggu...
Faza F. Zahrah
Faza F. Zahrah Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

mahasiswi yg selalu ingin belajar :)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Taman Menteng Milik Bersama!

15 Maret 2015   10:05 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:38 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_355529" align="aligncenter" width="300" caption="Taman Menteng"][/caption]

[caption id="attachment_355536" align="aligncenter" width="350" caption="Taman Menteng"]

14263882601943925008
14263882601943925008
[/caption]

Taman Menteng merupakan salah satu taman kota yang terletak di kawasan Menteng, Jakarta Pusat. Kemarin tanggal 14 Maret 2015, saya sedang melakukan survei untuk penulisan skripsi saya yang membahas taman kota, dengan mengunjungi Taman Menteng sebagai tujuan pertama saya.

Saya tiba di Taman Menteng sekitar pukul 10.00 WIB. Sudah banyak orang yang berada di Taman Menteng, di antaranya ada yang sedang bermain futsal, bermain basket, bermain di arena permainan anak, ada juga yang sedang melakukan sesi foto untuk foto buku tahunan.

[caption id="attachment_355531" align="aligncenter" width="500" caption="Taman Menteng"]

1426388115187108970
1426388115187108970
[/caption]

Di sini saya akan membahas mengenai orang-orang yang sedang melakukan sesi foto untuk buku tahunan di Taman Menteng. Memang tak ada salahnya memilih lokasi Taman Menteng sebagai tempat pemotretan. Tapi yang saya sayangkan adalah sikap dan perilaku mereka yang terlibat dalam pemotretan tersebut.

Ketika saya sedang berjalan santai di Taman Menteng, saya melihat ada sebuah keluarga kecil (seorang laki-laki, seorang wanita serta anak mereka yang masih kecil) sedang duduk-duduk santai dan bermain bersama anak mereka di Taman Menteng. Lalu keluarga kecil itu dihampiri oleh seorang anak muda yang meminta keluarga kecil itu untuk pindah lokasi bermainnya dengan alasan lokasi itu akan dijadikan tempat untuk pemotretan. Keluarga kecil itu pun hanya bisa meng-iya-kan dan lantas pergi mencari lokasi lain di Taman Menteng.

Yang ingin saya sampaikan di sini, Taman Menteng adalah milik bersama, hendaknya kalau ingin melakukan pemotretan di Taman Menteng jangan sampai mengusir orang yang sedang menikmati taman juga. Alangkah lebih baik, merekalah yang harusnya mencari spot atau area lain di Taman Menteng yang masih kosong.

Kemudian saya masih memperhatikan perilaku anak-anak yang sedang berfoto-foto itu. Dan tiba-tiba ada saja yang membuang tissue ke atas rumput secara sembarangan. Padahal Taman Menteng sudah menyediakan banyak tempat sampah, bahkan jarak antara tempat sampah satu dan yang lainnya berdekatan.

[caption id="attachment_355534" align="aligncenter" width="500" caption="Tempat Sampah di Taman Menteng"]

1426388200385737830
1426388200385737830
[/caption]

Sungguh memprihatinkan perilaku anak muda tersebut. Kesimpulan dan opini yang dapat saya ambil, Taman Menteng adalah taman kota yang dapat dinikmati oleh seluruh warga. Kita mempunyai hak untuk dapat menikmati fasilitas dan keindahan di Taman Menteng, tapi kita juga harus ingat, kewajiban kita sebagai warga untuk menghormati hak setiap warga lain yang sedang menikmati Taman Menteng. Serta tanggung jawab kita sebagai pengunjung untuk menjaga kebersihan di Taman Menteng dengan tidak membuang sampah sembarangan.

Sekali lagi, tulisan saya di sini hanya sebagai opini yang membangun agar kelestarian taman dapat dijaga oleh semua warga, bila ada kata-kata saya yang kurang berkenan mohon dibukakan pintu maaf yang selebar-lebarnya. Terima kasih sudah membaca :)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun