Mohon tunggu...
Faza rijalalfath
Faza rijalalfath Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Mercu Buana Jakarta Barat

Nama : Faza rijal alfath Nim : 41521010086 Matkul : Pendidikan Anti Korupsi dan Etik UMB Dospem : Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak Instansi : Universitas Mercu Buana Meruya Jakarta Barat

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Cara Memahami Komunikasi dengan Pendekatan Semiotika

3 April 2023   23:41 Diperbarui: 5 April 2023   14:08 553
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Semiotika | Sumber : BprsKu.Co.Id 

  • Saussure
    Dikutip oleh Pradop (1991: 54) Karakter sebagai satu kesatuan dua bidang yang tidak dapat dipisahkan oleh hukum kertas. Di mana ada tanda, di situ ada sistem.

    Dengan kata lain, sebuah tanda (berupa kata atau gambar) memiliki dua aspek yang ditangkap oleh indera kita yang disebut penanda, bidang tanda atau bentuk, dan aspek lain yang disebut petanda, bidang makna atau konsep atau makna.

    Aspek kedua terkandung dalam aspek pertama. Jadi petanda adalah konsep atau apa yang diwakili oleh aspek pertama. Dia melanjutkan dengan mengatakan bahwa tanda-tanda berada pada tingkat ekspresi dan memiliki bentuk atau bagian fisik seperti suara, huruf, kata, gambar, warna, objek dll. Tanda berada pada level isi (the content or idea level) dari apa yang diungkapkan oleh level ekspresi.

    Hubungan antara dua elemen menciptakan makna. Suatu tanda selalu berhubungan (mewakili) dengan sesuatu yang lain (objek) yang disebut referen. Lampu lalu lintas merah menunjukkan jalur berhenti. Wajah cerah menandakan kebahagiaan. Air mata menandakan kesedihan. Selain itu, terjalin hubungan antara tanda dan yang ditandakan, menciptakan pemahaman dalam pikiran pelihat atau pendengar (Eco, 1979: 59).

  • Barthes
    Dikutip dari Barthes Iriantara dan Ibrahim (2005: 118: 119) mempresentasikan teorinya tentang makna konotatif. Konotasi, menurutnya, digunakan untuk menjelaskan salah satu dari tiga cara karakter berfungsi dalam urutan karakter yang berbeda. Konotasi menggambarkan interaksi yang terjadi ketika sebuah tanda bertemu dengan perasaan atau emosi penggunaan dan nilai-nilai budaya. Ini terjadi ketika makna berubah menjadi subjektif atau setidaknya intersubjektif.

    Semua ini terjadi ketika pelaku dan objek atau tanda bertindak sama terhadap pelaku. Bagi Barthes, faktor konotatif esensial adalah penanda urutan pertama. Tanda tingkat pertama adalah tanda makna. Jika teorinya mengacu pada desain komunikasi visual (VCD), maka setiap pesan VCD merupakan pertemuan antara penanda (tingkat ekspresi) dan petanda (tingkat makna).

    Dengan bantuan unsur-unsur verbal dan visual (non-verbal), diperoleh dua tingkatan makna, yaitu makna denotatif yang diperoleh pada semiosis tingkat pertama, dan pendekatan semiotika, makna makna yang dibentuk pada tingkat kedua atau penanda. . bahkan. pesan tersebut dapat dipahami secara keseluruhan (Barthes, 1998: 172-173).

  • North (1995: 44)
    Sinyal suara seperti peluit, terompet, genderang, suara manusia, dering telepon, karakter termasuk huruf dan angka, dan ikon dalam bentuk rambu-rambu jalan, dan ada banyak jenisnya.

  • Piliang (1998: 262).
    Jika dari sudut pandang semiotik semua praktik sosial dapat dilihat sebagai fenomena linguistik, maka semua itu dapat dilihat sebagai tanda. Hal ini dimungkinkan karena pemahaman yang luas tentang merek itu sendiri.

  • Roland Barthes
    Teori ini dikemukakan oleh Roland Barthes (1915-1980) Dalam teorinya, Barthes mengembangkan 2 tingkatan tanda dari semiotika, yaitu tingkatan denotasi dan tingkatan konotasi.

    Signifikansi adalah tingkat makna yang menjelaskan hubungan antara penanda dan petanda dalam realitas, menghasilkan makna yang eksplisit, langsung, dan terdefinisi. Konotasi adalah tingkatan makna yang menjelaskan hubungan antara penanda dan petanda dimana makna beroperasi dan yang tidak eksplisit, tidak langsung dan tidak pasti (Yusita Kusumarini, 2006).

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    5. 5
    6. 6
    7. 7
    8. 8
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
    Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
  • LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun