Mohon tunggu...
Ncis Nung
Ncis Nung Mohon Tunggu... profesional -

Proses adalah bagian terbesar dalam hidup, jalani dan meleburlah didalamnya, sampai menemukan benang merah di setiap akhirnya...untuk memulai proses selanjutnya.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Bunga-bunga Imajinasi 1

31 Mei 2012   03:20 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:34 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jalanku adalah jalan berpagar yang mengarahkanKu pada SurgaMu

Sesaknya nafas ini menapaki terjalnya jalan berbatu, rasanya kutak sanggup lagi...

Sudah habis air minum bekal yang kubawa, makananpun sudah tak bersisa

Tapi belum tampak juga tanda bahwa jalan ini berujung

Terik matahari dikala siang dan dingin malam yang mengigit dikala senja larut

Angin telah menguras habis keringatku, hingga kering rasanya tubuh ini

Oh...... ya Tuhanku, aku akan tetap menjalani arahMu ini

Walau telah habis tenaga ini, namun kubiarkan TenagaMu yang menjalankan otot-ototku ini

Gerakkan saja MilikMu yang Kau pinjamkan padaku ya Tuhan

Kuterima apapun asalkan ini Kau izinkan terjadi padaku

Seperti emas yang Kau tempa agar kemurniannya muncul, seperti berlian yang Kau asah untuk membangkitkan kilatan sinar saat memantulkan cahaya matahari

Kau ingin aku indah saat tiba waktunya aku menghadapMu

Tuhan, Bapaku di surga, kupercayakan apapun yang mau terjadi padaku

Semua kedukaan yang mendalam ini, adalah anugerahMu yang Kau tujukan untuk memurnikan iman yang kupunya

Bekerjalah padaku ya Tuhan Bapaku....buatlah semua yang kumiliki menjadi murni, semurni saat pertama kali Kau pinjamkan padaku dulu

Amin.

(Buat sahabat-sahabatku, kita selalu baik di mataNya)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun