Mohon tunggu...
FX Sutono TONO
FX Sutono TONO Mohon Tunggu... Buruh - data entri di industri toko buku dan voluntir dalam pelayanan keagamanan dan masyarakat

bekerja pada industri ilmu pengetahuan KG meminati kebudayaan, humaniora dan ekonomi manajemen. Dapat di jumpai pada fxsutono@gmai.lcom, ym fxsutono15@yahoo.com,http://www.fxsutono.blogspot.com dan http://id.netlog.com/fxsutono

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Wasiat Untuk Hidup Hemat

14 Mei 2012   05:14 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:19 399
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

beberapa waktu lalu saya seach di google menemukan ini  http://news.detik.com/read/2012/05/10/210639/1914481/608/ninasapti-partowidagdo-jalankan-wasiat-hidup-hemat-sang-suami?. Pesan apa yang bisa kita petik ? Sudah jamak kebanyakan keluarga Indonesia, terutama perantauan - entah merantau antar kota, antar propinsi, antar pulau, maupun bahkan lintas negara-, beliau-beliau dengan cara mereka masing-masing akan berusaha sedemikian rupa agar tidak besar pasak dari pada tiang. Maksudnya tentu masih ada selisih pengghasilan yang bisa di sisihkan untuk di tabung,bahkan untuk investasi di masa mendatang. Era tahun 2000-an ekonomi mulai membaik, walaupun dengan berbagai  hasil variannya dengan tiap-tiap tahun pemerintah,semacam BPS, Bank Dunia dan semacamnya selalu melaporkan hasil-hasil pertumbuhan ekonomi membawa dampak terhadap ekomoni keluarga dan pola hidup dari masing-masing kita, keluarga kita, masyarakat kita. Salah satunya adalah pola hidup komsumtif kita, masyarakat kita. Sebagian dari kita, penghasilan sudah habis untuk komsumsi dan kebutuhan remeh-temeh sekalipun suami istri bekerja.Maka  pesan untuk hidup hemat rasa-rasanya  layak untuk kita ketengahkan di tengah-tengah ketidak pastian kenaikan harga BBM ini to? Pemerintah rasanya kedodoran dalam hal BBM ini, maka tidak ada salahnya bahwa kita sebagai masyarakat bangsa ini ikut berpartisipasi dalam hal penghematan, salah satunya dalam hal penggunaan BBM, misalnya dengan jalan kaki kalau jarak yang kita tuju hanya dekat, macan pak Dahlan Iskan; bersepeda kalau agak jauh-sekalian olah raga tentunya, dan seterusnya.  Bagi ibu-ibu sesekali bolehlah berbelanja ke pasar tradisional hitung-hitung sambil bersosaslisasi dengan masyarakat sekitar untuk bisa mengghemat beberapa rupiah agar bisa di sisihkan untuk di tabung. Kembali ke sebagian dari kita warga perantauan, sebenarnya telah kita amini bersama bahwa warga JABODETABEK ini awalnya adalah perantauan. Dengan etos kerja yang sedemikian rupa dan berkat kegigihannya dalam berhemat menjadikan kemampuan ekonominya merangkak naik. Cuma barangkali ketika ekonomi kita telah baik, hal-hal positif dari apa-apa yang kita miliki semacam, perilaku hemat, gemar menabung,berivestasi,membuat jejaring dengan kawan-kawan dan saudara-saudara semacam arisan,koperasi,tabungan bersama, undangan hajata, dll lupa kita ajarkan kepada anak-anak kita, sehingga perilaku konsumtif anak kita semakin menjadi-jadi. Pola hidup hemat yang di ungkapkan Ibu Ninasapti Partowidagdo layak kita ajarkan kepada anak-anak kita agar menajdi generasi emas seperti gerakan MENDIKNAS kemarin di Jln. Sudirman dalam acara ulang tahunnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun