Fakta bahwa reklamasi kawasan teluk menjadi ajang tarik menarik kepentingan antar kepentingan masyarakat, politisi, penguasa dan pengusaha jelas merupakan ajang pertarungan sengit.  Sayangnya yang tereleminasi lebih dahulu dari ajang tersebut  adalah masyarakat.  Menjelang pilgub DKI ini, panggung reklamasi justru mampu dimanfaatkan Ahok untuk memoles citra bersihnya semakin kinclong padahal citra tersebut tidak sesempurna yang dibayangkan.
Mungkin Ibu Susi tidak sepenuhnya benar, namun logika sederhana yang dibangun oleh beliau sangat sulit dibantah jika 1 hektar direklamasi harus ada 1 hektar area untuk antisipasi dampak reklamasi. Â Disinilah sebenarnya peran politisi untuk berkiprah melayani dan memperjuangkan kepentingan rakyat sayang seribu sayang politisi justru berkiprah melayani pengusaha dengan tujuan meningkatkan daya tawar terhadap penguasa.
Dalam hal reklamasi kawasan teluk Jakarta Ahok mempunyai Leadership tapi kurang dalam political will nya karena beliau hanya menjadi kuda yang memakai kacamata eh…salah… hanya memakai kaca mata kuda.
Selamat malam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H