Mohon tunggu...
Fajr Muchtar
Fajr Muchtar Mohon Tunggu... Guru - Tukang Kebon

menulis itu artinya menyerap pengetahuan dan mengabarkannya https://www.youtube.com/c/LapakRumi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Di Manakah Kuburan Harun Ar Rasyid?

24 Mei 2024   16:46 Diperbarui: 24 Mei 2024   16:55 632
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Makam Imam Ridho as di Masyhad (sumber : Iran Insight)

Penguburan Presiden Iran yang wafat di Kota Masyhad masih menjadi cerita saking banyaknya orang yang mengantarkannya ke tempat peristirahatan terakhirnya. Tapi tahukan anda, kota ini juga menyimpan satu tokoh sejarah penting yang sering dikaitkan dengan era keemasan Islam? Begini ceritanya.

Harun ar-Rasyid adalah salah satu khalifah Dinasti Abbasiyah yang paling terkenal, memerintah dari tahun 786 hingga 809 M. Pemerintahannya dikenal sebagai masa keemasan Islam, di mana Baghdad menjadi pusat kebudayaan dan ilmu pengetahuan. Harun ar-Rasyid juga terkenal karena disebut dalam banyak cerita dalam "Seribu Satu Malam".

Harun ar-Rasyid meninggal pada tahun 809 M di kota Tus, yang sekarang terletak di Iran. Setelah kematiannya, ia dimakamkan di sana. Kota Tus pada waktu itu adalah pusat kebudayaan dan pendidikan penting, tetapi seiring berjalannya waktu, peranannya menurun dibandingkan dengan Baghdad yang tetap menjadi pusat kekhalifahan dan peradaban Islam.

Kubah keemasan tempat Makam Imam Ridho (Iran Insight)
Kubah keemasan tempat Makam Imam Ridho (Iran Insight)

Mengapa Harun Ar Rasyid meninggal di Thus padahal pusat kekuasaanya saat itu adalah Baghdad? Wilayah Khorasan pada masa Harun ar-Rasyid mencakup area yang luas di Iran Timur, Afghanistan Barat dan Utara, Turkmenistan Selatan, dan Uzbekistan Selatan. Wilayah ini sangat penting secara ekonomi, militer, dan budaya bagi Kekhalifahan Abbasiyah. Meskipun demikian, Khorasan juga merupakan sumber ketidakstabilan politik, dengan pemberontakan lokal yang menantang otoritas pusat Abbasiyah. Saking pentingnya wilayah timur ini, sehingga terjadi pemberontakan Harun memimpin sendiri operasi melawan pemberontakan ini. Dalam perjalanan inilah Harun meninggal.

Beberapa ahli Sejarah seperti Al Thabari, (839-923 M), seorang sejarawan dan cendekiawan Muslim terkenal, menyebutkan kematian dan penguburan Harun ar-Rasyid di Tus dalam karyanya "Tarikh al-Rusul wa al-Muluk" (Sejarah Para Rasul dan Raja-raja). Karya ini merupakan salah satu sumber sejarah paling penting tentang periode awal Islam dan dinasti Abbasiyah.

Ibn Battuta (1304-1369 M), seorang penjelajah dan penulis dari Maroko, dikenal dengan catatan perjalanannya yang luas dan detail tentang dunia Islam pada abad ke-14. Dalam karya monumentalnya, "Rihla" (Perjalanan) memberikan kesaksian tentang makam Harun ar-Rasyid di Tus. Dalam "Rihla," Ibn Battuta menyebutkan kunjungannya ke kota Tus (Sekarang dikenal dengan Masyhad) dan memberikan deskripsi tentang makam Harun ar-Rasyid.

(Mizan bookstore)
(Mizan bookstore)

Ibn Battuta menyebutkan bahwa Harun ar-Rasyid dimakamkan di Tus. Ia menggambarkan makam tersebut sebagai situs yang dihormati dan sering dikunjungi oleh para peziarah. Makam ini terletak di tempat yang dikenal sebagai Mashhad al-Ridha, karena di dekatnya juga terdapat makam Imam Ali al-Ridha, Imam kedelapan dalam tradisi Syiah.

Kesaksian Ibn Battuta tentang makam Harun ar-Rasyid di Tus menambah bukti sejarah yang menunjukkan bahwa Harun ar-Rasyid memang dimakamkan di kota tersebut.

Keindahan komplek pekuburan Imam Ridho (Iran Insight)
Keindahan komplek pekuburan Imam Ridho (Iran Insight)

Upaya Memindahkan Kuburan Harun Ke Baghad

Setelah Harun ar-Rasyid wafat pada tahun 809 M di Tus, tidak ada catatan sejarah yang menunjukkan upaya signifikan untuk memindahkan jasadnya ke Baghdad selama periode awal pemerintahan Abbasiyah atau dinasti selanjutnya. Pada masa itu, dinasti Abbasiyah lebih fokus pada masalah politik dan militer.

Era 1980-an merupakan salah satu upaya yang tercatat untuk memindahkan jasad Harun ar-Rasyid. Saddam Hussein, yang memerintah Irak dari 1979 hingga 2003, ingin mengukuhkan simbolisme dan warisan Abbasiyah dengan memindahkan jasad Harun ar-Rasyid ke Baghdad. Namun, upaya ini tidak berhasil karena berbagai alasan politik dan logistik, serta tentangan dari pihak Iran yang menganggap lokasi itu sebagai warisan budaya penting. Seperti sudah dijelaskan bahwa  Harun Ar Rasyid dikuburkan berdampingan dengan dengan Makam Imam Ridha.

Tidak ada catatan resmi tentang berapa kali Saddam Hussein melakukan upaya ini, tetapi diketahui bahwa upaya tersebut menjadi bagian dari agenda politiknya pada 1980-an.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun