Mohon tunggu...
Fajr Muchtar
Fajr Muchtar Mohon Tunggu... Guru - Tukang Kebon

menulis itu artinya menyerap pengetahuan dan mengabarkannya https://www.youtube.com/c/LapakRumi

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Menerjemah Dibantu Internet

30 Juni 2022   04:39 Diperbarui: 30 Juni 2022   04:48 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
skrinsut Site Al Maani (Dokpri)

Hampir tak ada peradaban yang berkembang tanpa adanya proses transfer pengetahuan dari sebuah kebudayaan yang lebih maju. 

Perdaban Islam  maju dan berkembang pesat serta mencapai puncak keemasan setelah terjadinya proses penerjemahan ilmu pengetahuan dari luar budaya arab. 

Penerjemahan karya karya dari Yunani, Persia dan sanskerta ke Bahasa Arab membuka wawasan ilmuwan ilmuwan muslim pada abad kesembilan.

Pun demikian sekarang dengan budaya barat. Kemajuan yang dicapai adalah hasil adopsi kemajuan dunia Islam saat itu. 

Keunggulan peradaban Islam saat itu menjadi magnet orang orang belajar di pusat-pusat keilmuan kaum muslimin. Selain itu, transfer ilmu dilakukan lewat penerjemahan dari karya karya ilmuwan muslim pada abad ke-13.

Saat peradaban Islam meredup, benih-benih budaya barat yang mengambil intisari kebijaksanaan Islam mulai menampakan hasilnya. Hingga kini peradaban barat merupakan peradaban paling maju (tentu ada sisi negatifnya).

Benang merah dari tulisan ini adalah, jika kita menginginkan kemajuan dan keunggulan maka harus mau belajar dan mengambil kebaikan dari peradaban peradaban yang lebih maju. Transfer ilmu ini mutlak dilakukan. Tanpa adanya transfer keilmuan dan peradaban tidak akan ada kemajuan.

Dalam proses transfer ilmu inilah dibutuhkan penerjemah-penerjemahan karya dari belahan dunia lain ke dalam Bahasa lokalnya. dengan menerjemahkannya ke Bahasa setempat maka karya-karya orang lain bisa dibaca dengan lebih luas.

skrinsut Site Al Maani (Dokpri)
skrinsut Site Al Maani (Dokpri)

Dulu proses penerjemahan harus akrab dengan buku-buku kamus yang tebalnya luar biasa. Untuk mencari sebuah padanan kata yang cocok dan pas untuk satu kata diperlukan dua atau tiga kamus tebal. Repotnya luar biasa. Karena ketebalannya, kamus-kamus yang baik biasanya harganya mahal.

Saya biasa menerjemahkan dari arab ke Indonesia atau Persia ke Arab. Untuk arab saja, saya punya tig kamus andalan. Ada Al Munjid, Al Mawrid dan juga Al Munawwir. Harganya saat saya beli dan pergunakan di atas 100 ribuan. 

Tahun 90an, harga sebegitu sudah cukup selangit. Untuk mengantisipasi mahalnya harga kamus-kamus itu teman saya menscannya halaman per halaman. Dia membuat kumpulan foto kamus. Hal ini memudahkan dan meringkas kamus-kamus yang tebal itu.

Terjemah per kata dari google (Dokrpi)
Terjemah per kata dari google (Dokrpi)

Makin ke sini, fasilitas menggunakan kamus semakin memudahkan proses penerjemahan. Internet semakin membuka sumber sumber ilmu. 

Modalnya sekarng cukup kuota dan cukup mau. Apalagi Telkom Indonesia menyediakan jaringan yang cukup terjangkau dan bisa disebut sebagai internetnya Indonesia.

Dengan menggunakan jaringan internet dari Indihome, sekarang untuk tahu arti sebuah kata, tinggal ketik di dashboard Google dan nanti akan keluar artinya. 

Kadang ndak cocok tapi banyak tools internet lain yang bisa dipergunakan agar makna katanya lebih pas. Ada banyak situs-situs kamus yang bisa dipergunakan dalam proses penerjemahan. Sangat mudah dan membantu. Itulah salah satu manfaat internet.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun