Satu waktu, ada anak yang bertanya kepada saya. Sambil menunjuk sebuah tanaman, dia bertanya,"ini pohon apa?". Jawab saya, "kalau di masa kecil saya, tanaman ini popular sekali. Saat tak ada uang jajan, tanaman in bisa jadi sasaran. Rasanya manis dan berpostur seperti bambu.Â
Karena manis, tanaman ini jadi bahan membuat gula" belum selesai saya menyebutkan naman pohon tersebut, dia lalu berkata, "tebu ya". Saya mengangguk mengiyakan jawabannya. Artinya dia pernah dengar pohon tebu, namun belum pernah tahu bentuk pohonnya. Ada juga yang tidak tahu nama pohon dan apalagi bentuknya.
Beberapa kejadian yang mirip seperti kejadian di atas, membuat saya ingin mengumpulkan berbagai macam pohon-pohonan terkhusus buah-buahan. Tujuanya agar anak-anak tahu buah-buahan dan pohonnya. Apalagi, masyarakat Sunda sebetulnya sangat akrab dengan berbagai jenis pohon dan hewan.
Dalam buku Toponimi, Susur Galur Nama Tempat di Jawa Barat, disebutkan bahwa ada 181 nama tempat di daerah Jawa Barat yang dikaitkan dengan nama tumbuhan. Ada apus, Kiara, calengka, caringin, biru, loa, bihbul, kopo, batu dan lain sebagainya.
Selain untuk mengenalkan berbagai tumbuhan buah, ternyata keragaman hayati membuat bumi ini semakin sehat. Keanekaragaman hayati merupakan keanekaragam ekosistem dan habitat disertai banyaknya spesies hewan dan tumbuhan yang menghuni ekosistem tersebut. Semakin beragam tumbuhan di satu tempat akan semakin baik dan sehat tempat tersebut.
1000 pohon dimulai dari 1. Maka dari itu, sejak beberapa tahun ini, saya mencoba mengumpulkan pohon-pohon khas, dan terkhusus buah-buahan. Mulai dari buah-buahan lokal hingga buah buahan dari luar negeri.
Di antara pohon itu adalah : nangka, manggis cengkeh, jamblang, belimbing, lengkeng, petei, jengkol, kacang amazon, long mulberry, tin, zaitun, pisang, anggur brazil, miracle fruit, jambu mente, kemang, kepel, kopi, sawo, alpukat, dan lainnya.
Untuk wakaf jenis ini, diarahkan pada pohon pohon produktif dengan pasar yang cukup luas. Jenis penanaman pohon ini diarahkan pada tanaman yang cukup umum dan bisa ditanam secara massal seperti alpukat, kopi dan pisang.Â
Ada juga jenis koleksi. Para dermawan juga dapat memilih jenis tanaman yang mau ditanam di lahan wakaf. Untuk yang seperti ini pihak Pesantren akan mengarahkan tanaman apa saja yang diperlukan untuk melengkapi koleksi tanaman. Tujuannya agar angka 1000 jenis buah tercapai. jadi kalau yang massal tujuannya adalah produksi buah secara kuantitas, untuk koleksi diarahkan ke keragaman jenis buah-buahan.Â