Menjadi ASN (Aparat Sipil Negara) artinya menjaga stabilitas ekonomi keluarga karena ASN dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang cukup menggiurkan. Gaji yang pasti dan tak pernah turun menjadikan ASN menjadi wilayah aman dalam hidup.Â
Selain gaji, ASN masih dilengkapi berbagai tunjangan yang asyik dan menggiurkan. Belum lagi dengan THR, Gaji ke 13, 14, tunjangan kesehatan dan pensiun. Makanya minat menjadi ASN tidak pernah turun. Jika para petani dijadikan sebagai PNT dengan fasilitas seperti ASN, maka akan ada peningkatan jumlah petani secara signifikan.
Keuntungannya? Tentu saja akan banyak orang yang menanam berbagai komoditas. Petani itu, tidak digaji saja mereka menanam, apalagi digaji. Saat petaninya banyak maka pilihan komoditas yang ditanampun semakin beragam.
Pengangkatan petani jadi ASN memudahkan pemerintah untuk mengendalikan inflasi dan harga. Pemerintah bisa memobilisasi petani untuk menanam komoditas tertentu untuk memperlambat inflasi.Â
Lahan-lahan milik pemerintah yang belum tergarap pun bisa dimaksimalkan dan digarap para petani ini. Hasil panen PNT, harus ditampung oleh pemerintah. Pemerintah tak perlu beli dari petani sebab mekanismenya petani sebagai pegawai bukan penjual. Dengan mekanisme seperti itu harga-komoditas dapat dikendalikan.
Dengan sistem penggajian dan insentif yang diberikan seperti yang diberikan kepada para ASN, petani akan lebih fokus memelihara tanamannya. Mereka tidak sibuk memikirkan biaya-biaya produksi dan paska produksi. Hanya fokcus menjaga tanamannya. Efeknya, kualitas tanaman akan meningkat dan lebih mampu bersaing dengan produk impor.
Para PNT Â inipun bisa dimobilisasi untuk memanfaatkan hasil-hasil penelitian para akademisi yang biasanya tersimpan di balai-balai penelitian. Dengan demikian hasil penelitian itu tidak mubadzir.
Adapun mekanisme perekrutan PNT ini bisa diseleksi dari para anak-anak petani, anak-anak putus sekolah hingga para pengangguran. Jika ini bisa dilakukan, maka akan terjadi penurunan jumlah pengangguran dan peningkatan jumlah petani.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI