Sudah cukup lama saya menjadi nasabah Bank BCA. Dulu saya memilihnya karena jaringan ATM yang luas. Jaringan ATM yang banyak memberikan kemudahan dalam pengambilan saat membutuhkan uang cash. Sementara dompet saya isi dengan uang cash yang cukup untuk beli bensin dan jajan. Sisanya diisi beberapa kartu seperti KTP, SIM dan kartu BPJS.
Pada masa ini, Penggunaan mesin EDC (Electronic Data Capture) belum merebak. setiap kali mau belanja, saya cari ATM dulu untuk ambil uang dan kemudian belanja. Hanya toko-toko besar yang bisa memakai mesin EDC. Makin hari banyak toko-toko yang memasang EDC dari BCA. Namun tetap saja, saya mesti bertanya dulu kepada penjaga "ada debit BCA ndak?" kalau ada alhamdulillah, kalau ndak ada maka harus cari ATM dulu untuk ambil uangnya.
Pernah satu waktu, ban motor saya sobek dan harus diganti hari itu juga. Saya lihat uang di dompet tak cukup untuk membeli ban secara tunai. Akhirnya, alaternatifnya saya cari ATM atau mencari penjual ban motor yang mempunyai EDC BCA. Alhamdulillah ketemu juga penjual ban dengan mesin EDC BCA. Ban motor diganti, bayarnya gesek saja pakai kartu debitnya.
Sekarang ini, toko- toko yang memasang EDC BCA semakin banyak. Bahkan pusat pengobatan Thibbun Nabawi di Pesantren saya saja sudah memiliki mesin EDC sendiri. Kata kakak saya sebagai ownernya, "banyak yang tak bawa uang tunai untuk membeli madu dan berbagai herba yang dijual di Thibbunnabawi, jadi disediakan mesin EDC". Akhirnya dia menyedian mesin EDC dari Bank BCA dengan alasan, lebih banyak orang yang minta disediakan dari BCA.
Teknologi kemudian semakin maju, dan transaksi bisa dilakukan di HP. SMS banking kemudian menjadi pilihan simpel untuk melakukan transaksi secara simpel. Berbekal SMS banking, saya banyak melakukan berbagai transaksi. Kebanyakan sih transfer untuk pembayaran SPP anak-anak. Dengan menggunakan SMS banking, saya bisa melakukan pembayaran kapanpun dan di manapun. Saat itu, rasanya sangat keren bisa memantau uang masuk atau uang keluar dari SMS saja.
Pada masa smartphone dan internet sudah semakin memasyarakat, pilihan yang membuat hidup simpel semakin banyak. Bisa pakai M-Banking atau Klik BCA. Fasilitas ini kemudian semakin memudahkan transaksi. Saya kemudian jarang menggunakan SMS banking dan beraling menggunakan fasilitas ini untuk kemudahan-kemudahan transaksi secara online.
Walau kebanyakan transaksi yang saya lakukan berkaitan dengan pekerjaan saya sebagai tukan kebun seperti membeli bibit tanaman, alat kebun dan pupuk namun ada juga pembelian yang sifatnya untuk kebutuhan sandang. Kalau ini sih biasanya titipan dari istri dan anak perempuan saya. Mulai Belanja tas, sepatu hingga beberapa kebutuhan herbal. Sementara anak laki saya, membeli kebutuhan aksesoris sepeda motornya.
Untuk mempermudah transaksi online seperti itu, pilihan saya tetap menggunakan BCA. Karena selain simpel, juga aman. Transaksi online menggunakan Klik BCA misalnya, kita dilengkapi dengan Key BCA. Key BCA itu semacam verifikasi dua arah. Dengan Key BCA ini, keamanan uang kita semakin terjamin. Sebab orang yang tak punya key BCA tak akan bisa melakukan transaksi.
Saat harus pulang pergi ke Jakarta, saya melengkapi diri dengan kartu Flazz. Tujuannya agar simpel naik bus Trans Jakarta dan KRL. Bahkan awal-awal ada diskon khusus bagi pengguna TJ dan KRL yang membayar pakai kartu. Jadi selain praktis, simpel dan juga menguntungkan. Ternyata kartu ini juga bermanfaat saat layanan toll harus menggunakan non tunai.
Merasakan berbagai kemudahan dan kesimpelan ini teringat dulu, saat Bank BCA punya kantor cabang di Pasar Simpang, ada plesetan singkatan dari BCA ini. Katanya, BCA itu singkatan dari Bank Capek Antri. Betul. Saat itu antre di bank ini bisa mengular sampai jauh. Membuat jenuh dan capek. Â Sekarang dengan kemajuan teknologi dan kesigapan Bank BCA, hal itu tak pernah terjadi.
Bagaimana bisa terjadi, sekarang orang bahkan sangat jarang datang ke Banknya sendiri. Satu waktu, saya ditanya (sedikit menegur mungkin), karena buku tabungan BCA saya jarang diprint. Dia memberi saran, "Sebaiknya buku diprint sekali dalam sebulan". Lha bagaimana mau diprint kalau ke bank saja jarang. bagaimana mau ke Bank kalau semua layanan sudah dibuat simpel dan mudah.