"Illahi, Hatiku ini telah tertutupi hijab, Jiwaku ini telah dipenuhi aib, Akalku ini telah dikalahkan, Hawa nafsuku ini telah menaklukanku. Ketaatanku sangat sedikit, Maksiatku sangat banyak, Lidahku mengakui dosa-dosanya, Maka bagaimana kesudahannya, Wahai Yang Maha Penutup segala aib, Wahai Yang Mahatahu segala yang gaib, Ampunilah dosa-dosaku semua Demi keagungan Muhammad dan keluarganya"
Seorang kaya memutuskan untuk memelihara anjing di rumahnya. Selain untuk menjaga rumahnya, anjing itu juga dijadikan teman bermainnya. Akhirnya dia membeli seekor anak anjing. Anak anjing itu dipelihara sepenuh hati. Diberikan makanan yang baik dan enak juga dimanjakan.
Karena dipelihara dengan baik, anjing itu tumbuh dengan sangat pesat. Sayangnya karena tuannya tidak bisa melatihnya dengan baik, anjing kecil lucu itu berubah menjadi besar, galak dan susah dikendalikan. Setiap ada orang asing lewat, anjing itu menjadi sangat garang.
Suatu hari salah satu sahabat orang kaya tersebut datang mengunjunginya. Saat berada di depan pintu, anjing yang besar dan galak sudah menghadang dengan suara gonggongan yang menakutkannya. Kepada sahabatnya yang kaya dia berkata, "hei kawan, kendalikan dan ikat anjingmu agar aku bisa masuk ke rumahmu"
Orang kaya itu berkata, "maafkan aku kawan, aku juga takut sama anjing yang kupelihara itu. Anjing itu sudah tak bisa kukendalikan lagi. Bahkan aku juga susah mau ke luar rumah"
Rumi berkata, "Anjing adalah perlambang nafsu nafsu rendah kita. Hati hati, jangan memanjakannya supaya kita tak hilang kendali atasnya. Jika tidak, kita akan terpenjara dan tersandera olehnya. Bahkan jika kita sadar ingin membebaskan diri, ia tidak akan membiarkan diri kita bebas, karena dia sudah merajai"
Shaum secara definisi artinya menahan. Menahan diri dari makan, minum serta berhubungan suami istri di waktu yang telah ditentukan. Shaum juga berarti menahan diri atau ego dan hawa nafsu. Inti dari semua perbuatan ini adalah pengendalian hawa nafsu
Dari sini kita mendapatkan urgensi dari puasa. Menahan berbagai macam keinginan (hawa) dan berbagai keakuan (ego/nafsu). Dalam hal puasa ini, hawa nafsu tidak dilihat sebagai musuh yang harus dihancurkan sampai tumpas, namun harus dikendalikan di bawah kendali akal. Banyaknya kerusakan di muka bumi disebabkan hawa nafsu meraja lela di atas akal sehatnya.
Dalam tradisi tasawuf, hawa nafsu dan diri yang rendah ini sering disimbolkan dengan anjing (dalam beberapa sifat, anjing juga jadi symbol yang baik). Saat mendapatkan hadis "Malaikat tidak akan memasuki rumah yang di dalamnya terdapat anjing, juga tidak memasuki rumah yang didalamnya terdapat gambar (patung)" para sufi lebih suka memaknai hadis ini secara simbolik. Anjing artinya sifat-sifat yang najis dan patung artinya pemberhalaan terhadap apapun.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H