Ketika proyek kebencian ini tidak akan berhenti dengan kedatangan Syekh Al Azhar, maka yang bisa kita lakukan adalah mengeliminasi gerakan-gerakan takfirisme anti ukhuwah Islamiyah. Ada tiga hal yang bisa kita lakukan. Pertama, kembangkan sikap berbaik sangka dan persempit buruk sangka. Kalau ada yang menyebarkan keburukan kelompok lain segeralah tabayun. Kedua, tingkatkan pengetahuan. Semakin tinggi pengetahuan akan semakin luas pandangannya. Ketiga, Tak perlu memonopoli kebenaran. Setiap madzhab bisa punya sudut pandang yang berbeda dengan yang kita miliki. Jika kita meminta pendapat kita dihargai, tentu saja orang lain ingin pendapatnya juga dihargai.
Dalam hal ini, saya sadar betul dengan adanya pola hubungan sunni dan syiah yang begitu, namun saya tak ingin terjebak di dalamnya. saya tak ingin mewariskan kebencian kepada sesama muslimin, saya ingin kaum muslimin bersatu padu dan menunjukan keagungan islam. peluang dan faktanya ada serta terjadi.
Di sisi lain pemerintahpun perlu bergerak cepat jangan sampai kelompok ini dengan bebas menyebarkan konflik sektarian dan mengubah Indonesia seperti di Syiria, Yaman dan Irak. Saya sangat setuju dengan menyebarkan Islam yang rahmatan lil ‘alamin seperti ajakan Syekh Al Azhar, dan bukankah Islam yang rahmatan lil’alamin itu adalah ajaran Nabi Muhammad?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H