Konvoy DatsunRisersExpedition melibatkan 15 kendaraan. Ada kendaraan Captain konvoy yang bertugas mengkordinir iringan mobil secara keseluruhan. Di belakang RC, diikuti oleh mobil Kompasianer, media, dokumentasi dan kru lainnya. Semua kendaraan itu mesti dikordinir sehingga menjadi perjalanan yang aman dan juga aman. Karena melibatkan banyak mobil dan kepentingan maka jangan pikir konvoy kendaraan itu mudah. Ada mobil dokumentasi yang mesti bulak balik dari belakang ke depan dan sebaliknya. Ada juga mobil sweeper yang bertugas memantau pergerakan rombongan dari belakang.
Ada banyak hal terlibat dalam konvoy mobil itu. Standar dasarnya adalah safety driving dirangkai dengan kordinasi dan juga terlibat di dalamnya adalah kepercayaan kepada teman.
Dalam konvoy kali ini, Para Riser mendapat panduan dari Mas Aris Harvenda alias Aris Jambul. Selain menjadi wartawan Kompas Otomotif, dia juga merupakan instruktur menyetir professional. Ilmu dan pengalamannya di dunia otomotif dibagikan dalam teknik-teknik praktis dan aman dalam berkendaraan.
[caption caption="Kondisi mobil mesti dicek agar tak menghambat rombongan saat konvoy"]
Kunci kedua adalah aturan yang disepakati. Misalnya saja, mobil tidak boleh menyalip mobil di depannya. semua harus ikut aturan ini. Kalau tidak ditaati yang terjadi adalah saling salip karena mobil yang di depan mungkin berjalan lebih lambat. Akhirnya konvoy jagi kacau. Kalau aturannya membolehkan saling salip, itu juga mesti dikomunikasikan kepada RC.
Sweeper itu sangat penting. Ini perlu dicatat, tanpa ada sweeper, leader tidak akan mengetahui kondisi rombongan secara utuh. Sweeper biasanya memberikan laporan akhir dari sebuah aksi. Misalnya saja saat rombongan menyalip, sweeper akan memberikan laporan bahwa semua mobil berhasil menyalip. Dari situ leader tahu semua kendaraan sudah menyatu dalam konvoy.
[caption caption="Istirahat sejenak seringkali diperlukan untuk menyegarkan badan"]
Dari sisi skil berkendaraa Mas Aris memberikan beberapa tips yang sangat berguna bagi para riser. Terutama karena hal hal yang disampaikan berkaitan erat dengan kondisi jalan yang dilalui DatsunRisersExpedition yang tak semuanya mulus. Sering kali pengendara mobil dengan tiba-tiba mengurangi kecepatan mobil saat bertemu dengan lubang kecil Menurut Mas Aris, sebaiknya tak perlu mendadak mengurangi kecepatan. “labrak” saja kata mas ari. Mengapa? Saat mobil dipaksa berhenti, semua beban akan ditopang ban depan. Jika saat itu mobil masuk ke dalam lobang, ban bisa pecah karena beban yang ditopangnya atau pelk mobil bisa penyok.
Penggunaan rem juga perlu diperhatikan saat mobil dipaksa berhenti mendadak. Mobil Datsun masih dirancang dengan sistem pengereman ABS manual. Saat mobil direm mendadak, rem mengunci ban mobil. Kalau rem tidak direlease akan membuat mobil melintir. Untuk menghindarinya, setelah direm, lepaskan lagi, kemudian rem lagi, lepas lagi hingga mobil berhenti. Dengan model pengereman seperti ini, ABS akan bekerja maksimal dan jauh lebih aman karena mobil tidak akan melintir.
[caption caption="jaga kenyamanan pengendara lain. Jangan egois mentang-mentang sedang konvoy"]
Untuk mengurangi konsumsi bensin mas Aris mengingatkan agar para Riser pandai-pandai memanfaatkan momentum laju kendaraan. Saat mobil melaju kencang dia mengalami momentum gerak yang cukup jauh. Jika dimanfaatkan hal itu akan mengurangi konsumsi bensin.
Momentum ini juga bisa dipergunakan saat menanjak. Seringkali mobil harus berhenti di Tanjakan dan lambat pindah ke gigi rendah. Momentum geraknya hilang sehingga ban mobil selip. Dalam kondisi seperti ini jangan panik. Masuk saja ke gigi satu dan kemudian injak kopling setengah agar mendapatkan gerak. Saat mobil sudah bergerak dan mempunyai momentumnya, lepaskan kopling dan kemudian urut gasnya sehingga mobil merangkak naik. Jika semua trik kendaran ini bisa dipahami, berkendaraan sendirian atau konvoy menjadi aman dan nyaman.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H