Mohon tunggu...
Fajr Muchtar
Fajr Muchtar Mohon Tunggu... Guru - Tukang Kebon

menulis itu artinya menyerap pengetahuan dan mengabarkannya https://www.youtube.com/c/LapakRumi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Dari Budaya menuju Bahasa

6 April 2013   15:05 Diperbarui: 24 Juni 2015   15:37 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="" align="aligncenter" width="400" caption="bahasa kita, budaya kita - sumber Kompas.com"][/caption] Mendapat sedikit kuliah tentang etnolinguistik sangat menarik. Menurut KBBI etnolinguistik adalah cabang linguistik yg menyelidiki hubungan antara bahasa dan masyarakat pedesaan atau masyarakat yg belum mempunyai tulisan. Etnolinguistik merupakan bagian dari antropologi yang mengkhususkan penelitiannya terhadap timbul dan penyebaran bahasa umat manusia diseluruh permukaan bumi. Salah satu teori yang dikenalkan adalah bahwa budaya yang berkembang di masyarakat akan dimanifestasikan ke dalam bahasa sehari-hari. Sebagai contoh, budaya arab yang sangat ketat terhadap pemisahan wanita dan laki-laki nampak dalam bahasanya. Ada istilah mudzakar (laki-laki) dan muannats (wanita) dalam keseluruhan kosakatanya. Sampai kata Allah pun tak lepas dari pembagian ini. Contoh lain adalah bahasa Prancis, selain mengenal kata laki-laki dan perempuan, juga mengenal kata banci. Hal itu juga tentu terkait dengan nilai dan budaya yang berkembang di masyarakatnya. Berbeda dengan bahasa Melayu. Tidak ada pemisahan kata antara laki-laki dan wanita, mungkin saja pada masyarakat melayu, peran laki-laki dan wanita relatif lebih seimbang dibanding daerah yang menggunakan perbedaan jenis kelamin. Dalam satu masyarakat yang menuntut akurasi pemberitaan dan kejujuan akan ditemukan pola bahasa ke arah sana. Dalam periwayatan hadis misalnya. Orang akan bisa membedakan antara peristiwa yang hanya didengar dari orang lain atau disaksikan sendiri. hal itu dipergunakan untuk menakar kualitas dari redaksi hadis yang disampaikan. berkaitan dengan itu Wening Udasmoro (2006) menyebutkan bahwa bahasa merupakan kontruksi sosial dan budaya yang merepresentasi kondisi dan situasi pengguna bahasa tersebut. Dengan demikian bahasa tidak bisa dipisahkan dari kenyataan sosio historis tempat ia ber-evolusi. Lalu apa yang mesti kita petik? kata orang bahasa menunjukan bangsa. Bisa juga dikatakan bahasa yang baik menunjukan jati diri penuturnya. oleh karena itu, dalam setiap ucapan dan tulisan, pakailah bahasa yang baik. Apalagi di ranah publik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun