[caption id="" align="aligncenter" width="336" caption="Sumber : Syiahali.wordpress.com"][/caption] Abu Ifrit
Matanya hyiena
Mulutnya seringai srigala
Menjerit-jerit meneriakan fatwa
Fatwa mati untuk tumbal surganya
Entah surga apa yang didapat
Dari aliran darah saudara sekerabat
Tak pernah itu kudapat
Dalam sabda Sang Sahabat
Miliknyalah kebenaran
Tak boleh ada tafsir lain
Hukum kafir untuk yang beda
Halal darah yang terpidana
Iblis menari dalam darah
deru nafasnya Amarah
Suaranya melengking
Tangannya menuding
Di kaki tuannya anjing bersimpuh
Menanti fatwa mengalirkan darah
Tuding sana tuding sini
Dinar mengalir menghujani
Fatwa menyulut amarah
Amarah membakar rumah
Rumah yang terbakar adalah rumah kita
Jika terbakar hancurlah semua
Tidakah dia dengar
Sang Rasul bertutur
Seorang muslim lebih agung
Dibanding Ka’bah yang adiluhung Bandung, 24 April 2014
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H