[caption id="" align="aligncenter" width="556" caption="Kompasiana Drive n Ride"][/caption] Ya, saya terpilih dalam Tantangan Hemat Kompasiana Test Drive N Ride yang dilaksanakan pada tanggal 21/12/14. Bersama 20 Kompasianer lainnya saya menjajal mobil Datsun Panca Go dan Go+ 1.2L.
Merek Datsun sebetulnya termasuk merek lawas. Merk Datsun sudah meramaikan jagat mobil di Indonesia sejak tahun 1960-an. Mobilnya yang melegenda adalah sedan Datsun dengan bentuk yang khas. Setelah diambil alih oleh Nissan dan beraliansi dengan Renault maka merek Datsun dimunculkan kembali.
Setelah undian dilakukan saya beserta Kompasianer Topik Irawan, Ibu Rokmah Suryaningsih dan Aryo mendapatkan Datsun Panca Go+. dimensi mobil yang cukup lebar yaitu 3995x1653x1485 (PxLxT/mm). Dengan dimensi yang cukup luas untuk mobil MPV itu tentunya akan membuat mobil ini terlihat gagah. Kesan saya ketika masuk ke dalam mobil ini terasa sempit padahal yang mengisi mobil ke 2 ini termasuk kurus-kurus. Mungkin untuk yang berbadan xxl tempat duduk di tengah dan belakang hanya bisa dipakai untuk dua orang. Mobil berbahan bakar bensin ini dibekali mesin 1200cc dan mempunyai power maksimum 68PS pada rpm 5.000. Tarikannya terasa di pijakan pertama membuat manuver di jalan semakin berani.
Bagian bagasi juga cukup kecil jika kursi belakang ikut dipakai. Namun akan sangat luas jika kursi belakang dilipat. Pintu bagasi harus dibuka dari depan karena tidak ada handel untuk membuka pintu dari belakang. Ini mungkin akan sedikit merepotkan.
Dasboard di bagian depan tersedia audio system, panel ac dan panel smart meter. Untuk yang duduk di depan, suara tape mungkin bisa terdengar baik, namun untuk bagian belakang suara dari speaker sering kali kalah oleh suara gemuruh roda. Memang speaker untuk mengalirkan suara dari tape hanya tersedia di bagian depan saja. Dalam tantangan hemat kali ini, yang paling menjadi perhatian adalah bagian Smart Meter. Panel di dashboarb ini memberikan informasi kepada pengemudi berkaitan dengan rata-rata konsumsi bahan bakar. Info dari panel inilah yang menjadi ukuran menentukan juara hemat di Test Drive ini.
Test Drive ini melewati dua cek poin yaitu, Bukit Sentul, lalu menuju Hotel Santika Taman Mini Indonesia Indah dan berakhir di base camp Kompasiana di Palmerah.
Untuk etape pertama menuju sentul mobil Datsun kami sempat mencapai 22 kpl dan turun di 19 kpl. Menuju etape kedua menuju taman mini, smart meter hanya menunjukan angka 18.8 kpl.
Jika etape satu dan dua lebih banyak berjalan di jalan tol yang cukup panjang, etape terakhir menuju base camp kompas melewati jalur yang cukup padat dan trek yang pendek-pendek. Sampai akhir perjalanan, jarum penunjuk di smart meter tidak beranjak dari angka 17 kpl dan hmmm bisa mendapat rangking dua. Catatan konsumsi bahan bakar terbaik versi MPV adalah 17,3 kpl sedangkan yang terendah 15,3 kpl. Di Kategori Datsun Go (hatchback) catatan hasil terbaik adalah 18,9 kpl dan terendah 18,1 kpl.
Bagi saya, setiap pengalaman nangkring atau test drive bersama kompasianer selalu istimewa. Selain mendapatkan kembali semangat menulis, saya dapat ilmu tambahan dalam hal safety driving dan kali ini dapat pengalaman langsung cara-cara hemat dalam mengendarai mobil.
Walaupun harus berangkat pagi-pagi dari Bandung menuju Jakarta, saya lakukan dengan senang hati. Jadi jawaban saya untuk Tantangan Hemat Kompasiana dan Datsun: siapa takut?
Rehat di Hotel Santika TMII
Untuk urusan yang satu ini rasanya susah kalau ditantang adu hemat. Perut sudah berbunyi membentuk sebuah simfoni. Tidak merdu dan juga tidak enak kalau didengarkan. Untunglah Admin Kompasiana merancang cek poin kedua di Hotel Santika TMII.
Hotel Santika TMII yang berlokasi di Jalan Pintu 1 TMII, Jakarta Timur merupakan satu-satunya hotel berbintang tiga di Jakarta Timur, dan mulai beroperasi sejak 2012. Hotel yang memiliki kapasitas 123 rooms and suites ini menawarkan akomodasi kamar mulai dari Superior, Deluxe, Deluxe Suite, Arjuna Suite Executive Suite, dan Kraton Suite Penthouse.
Kami ditempatkan di Krakatau Restaurant (yang berkapasitas 96 orang untuk indoor dan 44 orang di Krakatau Terrace). Sambil menunggu aba-aba dari Admin, seperti biasanya para bloger, jepret sana jepres sini mengabadikan suasana dan makanan di Restauran bernuansa tradisional ini.
Nuansa tradisional ini juga yang akan jadi tema untuk menyambut tahun baru 2015. Tema menyambut tahun baru dikemas dalam sebuah acara bertajuk Pesta Rakyat Indonesia. Konsep Pesta Rakyat ini dikemas untuk menampilkan suasanadan nuansa yang lokal dan tradisional. Banyak pengunjung yang berkeinginan menikmati pesta rakyat ketimbang pesta-pesta yang menyajikan berbagai ornamen yang justru kebarat-baratan.
Dan akhirnya setelah ada aba-aba makan siang, kami segera menyerbu berbagai makanan yang tersedia. Ada nasi goren, pesmol ikan, ayam goreng dan berbagai menu tradisional lainnya. Saya mencoba nasi goreng dulu, dipadu dengan sawi hijau segar yang mengundang selera, ayam goreng dan tak lupa sambalnya itu lho.
Sambil diiringi musik tradisional sunda yang kemudian beralih menjadi gending jawa, saya nikmati makanan itu. Maknyus. Tak lupa saya nikmati sup ayam jamur yang segar dinikmati selagi panas. membuat keringat jadi logout (istilah yang lagi ramai di K).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H