Mohon tunggu...
Goenawan
Goenawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Insinyur mesin dari ITS Surabaya, mendalami sistem kontrol otomatis di Taiwan, pernah bekerja di beberapa perusahaan ternama sbg Engineer dan di Managemen. Sekarang menekuni pasar Modal dan pasar Uang.\r\n\r\nSemua tulisan saya asli bukan hasil mencontek, tetapi anda boleh meng-copy paste sebagian atau seluruhnya tulisan saya di kompasiana tanpa perlu izin apapaun dari saya. Lebih baik jika dicantumkan sumbernya, tetapi tanpa ditulis sumbernyapun. it's ok

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Jalan Tol Trans Jawa Penyebab Krisis Beras Saat Ini

12 Januari 2018   14:04 Diperbarui: 12 Januari 2018   15:52 1653
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Data diolah oleh penulis

Menurut data dari Departemen Pertanian RI, luas sawah (wetland) di Indonesia pada tahun 2013 hampir 8 juta hektar dengan sebaran 42% nya berada di pulau Jawa sumber: http://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/2881254/42-sawah-di-indonesia-ada-di-pulau-jawa . Dengan kata lain luas sawah di pulau jawa sekitar 3,3 juta hektar. Secara luasan memang lahan sawah di pulau Jawa hanya sebesar 42% dari luasan sawah (wetland) di Indonesia. Tetapi dalam hal produktivitas pertanian padi, Pulu Jawa sangat dominan dibanding pulau pulau lain.

Disisi lain pembangunan Tol Trans Jawa yang intensif di era Jokowi, sudah merusak lahan pertanian termasuk sawah (wetland) di Pulau Jawa. Saat ini panjang Tol Jawa sepanjang 1200km yang akan selesai di tahun 2019. Jika 50% jalan tol tersebut membelah lahan pertanian maka akan ada 600km jalan tol yang mengambil alih sawah. Berikut ini estimasi musnahnya luasan sawah terdampak oleh Jalan Tol Trans Jawa, lihat tabel berikut ini:

Data diolah oleh penulis
Data diolah oleh penulis
Dari Tabel diatas terlihat bahwa luasan sawah yang berkurang akibat Jalan Tol Trans Jawa sekitar 3,64% dari total luasan sawah di Pulau Jawa. Angka ini tentu sangat signifikan mengingat Pulau Jawa adalah lumbung beras nasional.

Kerusakan sawah oleh jalan tol tidak saja disebabkan lahan yang berganti fungsi tetapi juga rusaknya sistem irigasi, Kita tahu bahwa walaupun dibawah jalan tol terdapat gorong gorong air dan jembatan, tetapi itu hanya menyakup aliran sungai primer. Sedangkan aliran air sekunder praktis mati. Lahan terdampaknya di beberapa area bisa sangat signifikan.

Dampak lainnya adalah berubahnya lahan pertanian tidak saja di kiri kanan jalan tol tetapi juga area luas yang relatif jauh karena pemukiman baru dan daerah industri baru seiring terbukanya akses tol.

Berdasarkan semua asumsi dan perhitungan diatas, maka sangat wajar jika harga beras naik tajam saat ini. Lebih dikawatirkan lagi kenaikkan ini akan bersifat sistemik bukan sesaat. Karena areal pertanian yang terlanjur rusak tentu tidak bisa dikembalikan fungsinya seperti semula. Euforia infrastruktur harus mulai dicermati dengan lebih teliti dan logis. Waktunya bangun dari tidur, bahwa sesuatu yang dilakukan dengan impulsif dan tidak cermat akan menimbulkan bencana yang lebih besar.

Lahan pertanian sudah terlanjur rusak, sedangkan jalan tol pun terancam kredit macet akibat sepinya pengguna. Negara ini harus dibangun dengan akal sehat, bukan mengandalkan popularitas dan jargon.

Selamat siang Pak Jokowi, semoga anda baik - baik saja, dan tidak keras kepala.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun