Pemulihan ekonomi global tentu angin segar bagi ekonomi nasional. Tetapi mengandung potensi bahaya jika kita lambat membenahi sektor riil.
Kenyataannya 85% dana di BEI dimiliki asing. Dana itu mengalir ke Indonesia karena mencari gain yang tinggi. Tetapi jika depresiasi rupiah dan inflasi tinggi, gain yang didapat tidak akan berarti lagi. Saat ekonomi dunia pulih, besar kemungkinan dana itu akan kembali ke tempat asalnya.
Dana panas tersebut memang diakui telah memunculkan kelompok ekonomi menengah secara masif di Indonesia. Akibatnya konsumsi dalam negeri meningkat tajam dan ekonomi bertumbuh kuat.
Jika lambat menyikapi hal ini bisa menjadi bubble. Tetapi jika pemerintah bisa menggerakkan sektor riil, mengundang modal asing investasi langsung di sektor riil akan meningkatkan lapangan kerja dan memutar ekonomi sehingga terjadi kesetimbangan baru yang lebih sehat.
Uang asing bukan lagi sekedar di pasar modal. Tetapi juga di sektor riil, sehingga terjadi proses transfer teknologi, manajemen dan sistem yang baik. Setidaknya kepada karyawan yang notabenya orang Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H