Oh My God hanya kurang dari delapan puluh ribu rupiah kita bisa travelling dari Jakarta ke Yogyakarta. Seakan tidak percaya melihat angka tujuh puluh empat ribu rupiah di layar hand phone saya. Awalnya saya cukup ragu setelah melihat detail keretanya. Â
Tapi demi untuk berhemat dan mendapatkan kenyamanan akhirnya saya klik juga untuk memesan setelah memasukan nomor telepon, nomor identitas dan alamat email. Memang keretanya gerbong ekonomi C. Eee...tunggu dulu tapi gerbong ini tidak seperti gerbong ekonomi di era tahun 1990an yang berjejal penumpang.Â
Bahkan ada yang tidur beralaskan koran di lantai sehingga kita sulit untuk menapakkan kaki kita, takut menginjak penumpang yang tidur mendengkur di bawah kursi tempat duduk penumpang. Belum lagi pedagang asongan berteriak menjajakan makanan dan minuman yang mereka bawa.Â
Ada juga pengamen dengan berbagai alat musik menyuguhkan lagu lagu yang menurut mereka bisa membuat para penumpang terhibur dan rela memberikan koin kepada teman mereka yang mengumpulkan dengan topi bututnya. Mereka semua, pedagang asongan, penjual koran dan pengamen menambah sempit koridor di tengah kursi kursi penumpang.Â
Itu era dulu kawan sebelum ada aturan Pasal 38 UU No. 32 tahun 2007 tentang Perkeretaapian dan Pasal 173 UU no. 32 tahun 2007 yang mewajibakan masyarakat ikut serta menjaga ketertiban, keamanan dan keselamatan penyelenggaraan perkeretaapian.Â
Adanya Undang Undang tersebut tidak serta merta masyarakat langsung mendukungnya. Butuh waktu untuk sosialisasi dan pada era kepemimpinan Ignatius Jonan 2009 -2014 wajah dan penampilan KAI baru mulai terlihat. Sampai saat ini pada era kepemimpinan Mr. Didiek Hartantyo pelayanan Kereta Api semakin modern menyesuaikan dengan kemajuan teknologi yang kekinian. Pada tanggal 7 Juli 2023 PT Kereta Api Indonesia meluncurkan aplikasi baru bernama Access by KAI dalam sebuah soft launching di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat. Pada tanggal 10 Agustus, Access by KAI resmi diluncurkan secara penuh oleh Direktur Utama Mr. Didiek Hartantyo di The Westin, Jakarta.Â
Memang tidak mudah dan pasti ada yang merasa dirugikan. Selain pengamen dan pedagang asongan, ada dari kalangan penumpang yang juga merasa kehadiran pengamen dan pedagang asongan masih dirindukan kehadirannya.
Kondisi ini juga sempat direspon oleh management KAI. Seperti yang diberitakan oleh Tribun Jabar.id KAI pada hari Jumat tanggal 29 September 2023 mengoperasikan KLB (Kereta Luar Biasa) yang sempat viral di tik tok.
 "Pedagang asongan dan penjual koran tiba-tiba muncul lagi di gerbong kereta." KAI lewat VP humasnya menjelaskan bahwa pihaknya mengoperasikan relasi Gambir - Yogyakarta Nostalgic Culinary.Â
KAI merespon kerinduan para penumpang yang ingin bernostalgia era masih adanya pedagang asongan dan penjual koran yang masuk kedalam gerbong kereta. Yang menarik dari event ini KAI menyediakan makanan dan minuman serba 7800 rupiah. Yang kalau hari biasa minuman saja serba 15000 rupiah.
Lewat applikasi Access by KAI pelayanan penumpang semakin memuaskan. Pembelian tiket menjadi semakin mudah. Â Apalagi KAI sudah menerapkan paperless. Tidak perlu kertas dan tidak perlu cetak tiket.
 Penumpang tinggal scan QR code di pintu masuk. Fasilitas ini memanjakan para penumpang karena tidak perlu antri. Kita juga tidak perlu takut kehabisan tiket.Â
Lewat pemesanan online kita bisa booking tiket pergi dan tiket pulang. KAI memang luar biasa kemajuan pelayanannya. Kita harus mengapresiasi. Pesan makanan juga tidak perlu menunggu petugas lewat di gerbong kita atau berjalan terhuyung huyung ke gerbong restoran. Kita cukup buka smartphone kita, pilih makanan dan minuman favorit kita lalu klik.Â
Kita tunggu pesanan kita sambil menikmati side view  lewat jendela kaca disamping kanan atau kiri kita. Pemandangan indah dari hamparan sawah hijau yang luas sampai Gunung Cermai di latar belakang memanjakan mata kita. Yang luar biasa saya menemukan minuman favorit saya di KAI. Saya pesan minuman Lemon-ginger-lemon grass, Jahe-Serai-lemon. Tidak begitu lama pesanan sayapun tiba diantar ke tempat duduk saya.
      "Silahkan pak, bapak pesan minuman Jahe Lemon Serai," Pramusaji yang cantik dan berpakaian seragam biru rapi memastikanÂ
       bahwa saya benar menerima pesanan itu.
Selama ini saya dan istri biasa bepergian ke Jawa untuk keperluan keluarga dengan mengendarai mobil. Baru kali ini saya mencoba menggunakan moda transportasi kereta api. Sungguh pengalaman yang luar biasa.Â
Selain kami bisa berhemat, kenyamanan juga menjadi faktor utama mengapa kami memilih naik KAI. Saya yang biasanya mengemudi sendiri pulang pergi dan harus masuk kerja di hari Senin, sekarang merasa lega karena kami tidur di kereta dan bangun pada Senin Pagi sudah sampai di Jakarta. Belum resiko mengantuk di jalan yang tentunya sangat membahayakan kami.Â
Pernah kami sampai tidak masuk kerja di hari Senin karena kami ketiduran di rest area di Cipali. Dengan naik KAI kami tidak perlu lagi khawatir tidak bisa masuk kerja di hari Senin karena KAI selalu on time atau tepat waktu. Terima kasih KAI karena engkau solusi untuk kesulitan yang kami hadapi.
Sekali lagi Terima kasih KAI. Thanks Mr. Didiek Hartantyo. Sukses selalu untuk melayani. Transportasi KAI Maju. Indonesia Maju.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI