Tim Program Penguatan Kapasitas (PPK) Ormawa Himabio Universitas Negeri Semarang melaksanakan program yaitu pembuatan alat biopori yang bertempat di samping pos ronda Dusun Gunungsari, Desa Ngesrepbalong pada tanggal 13 Agustus 2022. Program kegiatan pembuatan biopori ini merupakan salah satu dari program tim PPKO Himabio. Tim PPKO Himabio dibantu oleh beberapa warga setempat dalam pembuatan alat biopori. Program kegiatan pembuatan alat biopori ini merupakan salah satu dari program tim PPKO Himabio.
Proses pembuatan biopori diawali dengan transfer ilmu oleh Prof. Dr. Ir Amin Retnoningsih, M.Si kepada warga setempat di balai dusun Gunungsari pada 30 Juli 2022. Selain memberikan sosialisasi mengenai biopori, tim PPKO Himabio juga memberikan transfer ilmu mengenai grafting untuk pohon alpukat dan pengolahan makanan. Tujuan grafting dan pengolahan makanan ini untuk menjadikan dusun Gunungsari sebagai sentra buah alpukat.Â
Sebelum melakukan proses pembuatan biopori, tim PPKO Himabio dibantu dengan warga membuat alat biopori atau bor biopori. Alat dan bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan alat biopori yaitu pipa besi, plat besi, dan peralatan las. Setelah alat dan bahan selesai dibuat kemudian dilanjut dengan membuat lubang resapan biopori. Lubang resapan biopori menggunakan bor biopori, pipa paralon dengan panjang 80 cm dan diameter 10 cm yang sudah dilubangi dengan ukuran kecil. Langkah selanjutanya yaitu melubangi tanah dengan bor biopori dengan kedalaman yang disesuaikan dengan panjang pipa paralon kemudian memasukkan pipa paralon yang sudah disiapkan setelah itu memasukkan pula sampah organik ke lubang biopori. Langkah terakhir yaitu memasang tutup pipa paralon pada pipa paralon yang sudah dilubangi kemudian membentuk tanah disekitar lubang biopori sedemikian rupa sehingga air dapat mengalir masuk kedalam lubang biopori. Pada tanggal 28 Agutus 2022, tim PPKO Himabio membuat biopori di lahan warga dan sekitar daerah wisata dusun Gunungsari.Â
Manfaat pembuatan biopori antara lain yaitu untuk meningkatkan daya resapan air sehingga dapat mencegah genangan air. Manfaat lainnya yaitu dapat mengubah sampah organik menjadi kompos dikarenakan sampah organik yang dimasukkan ke dalam lubang biopori akan diubah menjadi kompos oleh hewan tanah seperti cacing dan rayap. Diharapkan dengan adanya pembuatan biopori dapat bermanfaat bagi lingkungan dan masyarakat dusun Gunungsari.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H