Jens Beckert dalam artikelnya yang berjudul “How do fields change? The interrelations of institutions, networks and cognition in the dynamics of markets” menolak untuk melihat dinamika pasar melalui pendekatan ekonomi yang berdasarkan pada keputusan rasional individu yang mementingkan diri sendiri.
Namun sebaliknya, ia menganjurkan penggunaan pendekatan “arena”, untuk mengkonseptualisasikan pasar sebagai “arena” di mana berbagai aktor (perusahaan, pemasok, regulator, dll) perlu menyelesaikan masalah koordinasi.
Menurutnya, aktor perlu mengkoordinasikan pemahaman mereka sebagai prasyarat untuk pertukaran barang atau jasa secara sukarela.
Ia menunjukkan bahwa ketidakpastian di pasar melekat dan dapat melemahkan pasar. Sebagai tanggapan dari hal ini, aktor mengandalkan naskah atau konvensi sosial, yang pada dasarnya adalah suatu kesepakatan tentang apa yang harus dilakukan oleh mereka. Oleh karena itu, ketika terdapat inovasi dan pesaing baru atau ketika para aktor mengubah strategi mereka, maka tingkatan struktur sosial menjadi rapuh.
Beckert berpendapat bahwa aktor harus menyelesaikan tiga jenis masalah koordinasi untuk menurunkan ketidakpastian, yaitu penilaian (valuasi), persaingan, dan kerjasama.
Masalah pertama adalah valuasi, yang mengacu pada kebutuhan untuk menetapkan nilai pada berbagai produk yang mencerminkan nilai fungsional dan simbolis. Penilaian konsumen terhadap suatu barang atau jasa sangat diperlukan agar konsumen yakin untuk membeli barang atau jasa tersebut.
Masalah kedua adalah persaingan, yang menandakan cara pemasok mencoba membangun struktur pasar dan produk terdiferensiasi yang melindungi mereka dari persaingan. Selain itu, produsen berusaha untuk mempengaruhi peraturan negara tentang pasar yang relevan untuk memastikan bahwa kepentingan mereka terpenuhi.
Masalah ketiga adalah kerjasama, yang mengacu pada cara di mana pemasok harus membangun kepercayaan pada mitra pertukaran mereka, dan mengembangkan harapan bersama tentang perilaku mereka sehingga kewajiban dan kontrak terpenuhi. Beckert berpendapat bahwa jaringan dapat digunakan untuk mendorong perilaku kooperatif seperti itu, seperti halnya kode etik informal dan sanksi terkait.
Cara di mana masalah koordinasi diselesaikan tergantung pada pengaruh tiga jenis struktur sosial, yaitu: institusi, jaringan, dan struktur kognitif. Menurut Beckert, aktor tertanam dalam tiga jenis struktur sosial ini. Hal ini akan membentuk bagaimana mereka mereproduksi pasar.
Struktur kognitif adalah sistem kepercayaan yang membentuk pemahaman tentang keinginan dan kesesuaian tindakan. Agen-agen yang strateginya sesuai dengan sistem kepercayaan yang berlaku akan mendapatkan kendali, dan dengan demikian akan diberdayakan.
Kemudian, struktur jaringan terdiri dari posisi aktor dalam hubungan sosial dan status mereka relatif terhadap aktor lain. Struktur jaringan ini memberikan peluang dan risiko kepada para aktor di dalam pasar.
Selanjutnya, institusi mengacu pada aturan regulatif yang memungkinkan dan mendukung beberapa jenis perilaku berlaku di pasar dan sebaliknya juga mencegah perilaku yang lain berlaku di pasar. Secara bersama-sama ketiga kekuatan ini membentuk social grid yang membentuk hasil distribusi di pasar dan pada saat yang sama menyediakan sumber daya bagi para pelaku untuk mengubah dinamika pasar.
Struktur mengarah pada stratifikasi “arena” dengan memposisikan aktor dalam posisi yang kurang lebih kuat. Pada saat yang sama, aktor memperoleh sumber daya dari posisi mereka yang dapat mereka gunakan untuk mempengaruhi institusi, struktur jaringan, dan kerangka kognitif.
Jadi, menurut Beckert, struktur tidak secara langsung menentukan perilaku, namun sebaliknya mereka ditafsirkan oleh para aktor dan diberlakukan secara tidak sengaja.
Beckert menyebutkan bahwa ketika kita mencoba untuk menjelaskan stabilitas atau perubahan di dalam “arena” pasar, kita harus mempertimbangkan interaksi timbal balik antara social grid yang terdiri dari institusi, jaringan, dan kerangka kognitif. Dimana kerangka kognitif dari aktor membantu membentuk persepsi mereka tentang legitimasi institusi dan nilai jaringan. Institusi, pada gilirannya, sering mencoba untuk mengkonfigurasi ulang kerangka kerja ini untuk mencapai perubahan. Dalam “arena” pasar, perusahaan dapat dikonseptualisasikan sebagai aktor yang terlibat dalam perjuangan terus-menerus untuk mempertahankan atau meningkatkan posisi mereka dalam hubungannya dengan orang lain dengan melindungi struktur yang ada atau mengubahnya untuk mewujudkan peluang baru.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H