Kemudian, struktur jaringan terdiri dari posisi aktor dalam hubungan sosial dan status mereka relatif terhadap aktor lain. Struktur jaringan ini memberikan peluang dan risiko kepada para aktor di dalam pasar.
Selanjutnya, institusi mengacu pada aturan regulatif yang memungkinkan dan mendukung beberapa jenis perilaku berlaku di pasar dan sebaliknya juga mencegah perilaku yang lain berlaku di pasar. Secara bersama-sama ketiga kekuatan ini membentuk social grid yang membentuk hasil distribusi di pasar dan pada saat yang sama menyediakan sumber daya bagi para pelaku untuk mengubah dinamika pasar.
Struktur mengarah pada stratifikasi “arena” dengan memposisikan aktor dalam posisi yang kurang lebih kuat. Pada saat yang sama, aktor memperoleh sumber daya dari posisi mereka yang dapat mereka gunakan untuk mempengaruhi institusi, struktur jaringan, dan kerangka kognitif.
Jadi, menurut Beckert, struktur tidak secara langsung menentukan perilaku, namun sebaliknya mereka ditafsirkan oleh para aktor dan diberlakukan secara tidak sengaja.
Beckert menyebutkan bahwa ketika kita mencoba untuk menjelaskan stabilitas atau perubahan di dalam “arena” pasar, kita harus mempertimbangkan interaksi timbal balik antara social grid yang terdiri dari institusi, jaringan, dan kerangka kognitif. Dimana kerangka kognitif dari aktor membantu membentuk persepsi mereka tentang legitimasi institusi dan nilai jaringan. Institusi, pada gilirannya, sering mencoba untuk mengkonfigurasi ulang kerangka kerja ini untuk mencapai perubahan. Dalam “arena” pasar, perusahaan dapat dikonseptualisasikan sebagai aktor yang terlibat dalam perjuangan terus-menerus untuk mempertahankan atau meningkatkan posisi mereka dalam hubungannya dengan orang lain dengan melindungi struktur yang ada atau mengubahnya untuk mewujudkan peluang baru.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H