Mohon tunggu...
Firmina Wenni
Firmina Wenni Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Unsur Intrinsik Cerpen "Jika Aku Masih Punya Bunda"

3 Maret 2017   16:17 Diperbarui: 3 Maret 2017   16:37 1220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Nama: Firmina Wenni

Kelas: X-B

Judul Cerpen: Jika Aku Masih Punya Bunda

Aria A.W.K

UNSUR INTRINSIK CERPEN:

  • Tema:

Tema dalam cerpen Jika Aku Masih Punya Bundaini mengisahkan tentang seorang gadis yang merindukan bundanya di tengah masalahnya dengan ayahnya yang ingin menikah lagi.

  • Latar:

Tempat: Latar tempat di cerpen ini adalah di ruang latihan Chelsea (sekolah)

Kalimat yang menunjukan latar tempatnya: “…seru vocal koach kami dari ruang latihan.”

Waktu:

-tidak disebutkan

Suasana:

 Senang. Pada kalimat “Albert adalah nama ayahku. Aku senang memakai namanya di belakang namaku.”

Sedih. Pada kalimat “Mataku berkaca-kaca. Aku rindu Bunda…”

Mengharukan. Pada kalimat “Aku sedih dan bahagia….” 

  • Alur:

Alur yang digunakan yaitu alur maju. Hal ini bisa kita lihat dalam potongan kalimat berikut:

“Sekarang aku duduk di kelas 7…”

Kata “sekarang” menunjukan bahwa cerpen itu bergerak  dari mulai  masa kini hingga  masa ke depannya.

  • Tokoh:

Aku (Chelsea).

Ayah Chelsea.

Lerissa.

Keanu.

Azura.

Kevin.

Tante Chika.

  • Perwatakan:

Aku: penyabar, pandai, tidak egois, dan ceria.

Ayah Chelsea: baik hati, sukses, charming, sabar, dan lembut hati.

” Ayah adalah pria paling sempurna di mataku. Tampan, baik hati, sukses, charming, sabar, dan lembut hati. Meski sibuk dengan pekerjaannya di rumah sakit sebagai dokter Anestesiologi, Ayah selalu bisa membagi waktu antara karier dan keluarga. Hebatnya, Ayah tak pernah melewatkan kesempatan untuk hadir saat aku fashion show, mengikuti perlombaan, maupun momen prestatif lainnya. Sesibuk apa pun Ayah, selalu ada waktunya untukku…”.

Keanu: bijak

“Sabar ya? Coba kamu pikirin lagi. Liat masalahnya bukan dari sudut pandang kamu aja, tapi dari sudut pandang ayah kamu juga.” Saran Keanu bijak.”

Azura: penyabar

“Beda, Chelsea. Om Albert butuh teman curhat yang seumuran sama dia. Butuh pendamping hidup lagi. Paham?” jelas Azura sabar.”.

Lerissa: pembenci.

“Hmm...jadi gitu ya? Ayah kamu masih pengen nikah sama tante-tante centil itu?” komentar Lerissa pedas. Lerissa pernah mengikuti les modeling di sekolah model milik Tante Chika. Sejak mendengar ceritaku, ia jadi kurang suka pada Tante Chika.”

Kevin: perhatian dan penyabar

“Chelsea, kayaknya ayah kamu butuh pendamping hidup. Bisa aja Om Albert kesepian.” Timpal Kevin.”

  • Sudut Pandang:

Pernyataan kalimat yang menunjukan sudut pandang ini misalnya:” …Sekarang aku duduk di kelas 7 Al Irsyad Satya Islamic School.”

Penulis dalam cerpen menempatkan diri sebagai tokoh aku sekaligus menjadi pemeran utama dalam cerpen tersebut.

  • Gaya Bahasa:

Gaya Bahasa atau majas yang digunakan dalam cerpen ini adalah majas hiperbola.

Pernyatan yang menunjukkan gaya bahaa yang digunakan di dalam cerpen ini misalnya: “…Bunda menempati relung terdalam di hatiku.”

  • Amanat:

Amanat yang terkandung dalam cerpen ini adalah bahwa kita harus menyayangi orang tua kita. Terlebih seorang ayah yang peduli dn sangat menyayangi kita. Selain itu, kita juga harus selalu bersyukur karena kita saat ini masih diperbolehkan Tuhan untuk bersama-sama dengan kedua orang tua kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun