* Realisme dan Idealisme
Realisme dan Idealisme Realisme dan idealisme dianggap sebagai dua aliran pemikiran yang berlawanan dalam sejarah filsafat. Pandangan-pandangan kontradiktif tersebut menyangkut status ontologis suatu objek atau dunia bagi subjek yang mengetahuinya. Menurut idealisme, tidak ada realitas yang berdiri sendiri dan tidak bergantung pada subjek yang berpikir. Dunia ditemukan sebagai "gagasan" di dalam kesadaran. Dunia tidak dianggap sebagai realitas yang otonom oleh subjek yang mengetahuinya. Realisme mengambil pandangan sebaliknya, berpendapat bahwa dunia adalah realitas yang tidak bergantung pada subjek yang mengetahuinya. Dunia, dalam "keberadaannya" atau "cara keberadaannya" yang khusus, tidak bergantung pada subjek yang mengetahuinya. Bagaimana pendekatan eksistensialisme terhadap masalah ini? Awalnya, eksistensialisme adalah kembalinya realisme. Eksistensialisme menegaskan bahwa tidak ada "aku" yang tersendiri dan terpisah dari dunia. Namun eksistensialisme juga mengatakan bahwa "tidak ada dunia di luar manusia,'' dan juga menolak pernyataan bahwa "dunia ada tanpa manusia. ''Meski manusialah yang membuat kalimatnya, namun ini adalah dunia tanpa manusia.
* Aku menjadi aku karna kamu
Kelahiran manusia ke dunia ini bukanlah proses biologis semata. Manusia tidak dilahirkan sebagai salinan dari spesies yang sama. Kelahiran manusia adalah proses manusiawi. Manusia dilahirkan untuk menyadari keunikannya sebagai manusia. Pada titik tertentu, ia harus bertindak sendiri, menentukan pilihannya sendiri, mengambil keputusan sendiri, dan bertanggung jawab atas segala tindakannya.
 Kelahiran manusia harus dilanjutkan melalui pendidikan. Keluarga memegang peranan yang sangat penting dalam perkembangan individu secara keseluruhan. Manusia dilahirkan dan tumbuh di lingkungan manusiawi. Tanpa lingkungan yang manusiawi, manusia tidak lagi menjadi manusia.
Dua anak telah ditemukan di India yang dibesarkan di sebuah gua oleh serigala sejak usia dini. Ternyata perilaku mereka persis seperti serigala. Mereka menggonggong di tengah malam dan tidak tidur di siang hari.
Apa yang menjadi keunikan manusia baru mulai berkembang ketika ditemukan dan ditempatkan di lingkungan manusiawi. Semua kekayaan manusia yang tersembunyi di dalam diri bayi yang baru lahir diwujudkan dalam hubungan dengan orang lain. Lingkungan seseorang juga menentukan mampu tidaknya ia mewujudkan seluruh potensi indah yang dimilikinya. Lingkungan menentukan iklim bagi setiap benih. Bunga tidak mekar di daerah dingin. Iklim bagi manusia bukanlah iklim biologis.
Manusia membutuhkan lingkungan yang manusiawi, terutama kasih sayang. Manusia dilahirkan dan berkembang dalam dunia kebudayaan. Dunia kebudayaan merupakan ciptaan generasi sebelumnya. Dalam dunia budaya, orang belajar berbicara. Pengaruh lingkungan juga mempengaruhi indra pendengaran, pengecapan, dan penciuman kita. Musik yang sangat dinikmati oleh orang-orang dari satu budaya mungkin sulit dinikmati oleh orang-orang dari budaya lain. Kepekaan terhadap nilai-nilai tertentu berbeda-beda dari satu budaya ke budaya lainnya.
Bahasa erat kaitannya dengan berpikir. Hubungan keduanya sama seperti hubungan antara jiwa dan raga. Pikiran tidak bisa dipisahkan dari bahasa. Keberagaman dalam berbahasa juga menentukan keberagaman gaya berpikir. Berpikir tidak hanya melibatkan logika. Gaya memandang sesuatu dan mengambil keputusan muncul dalam bahasa tertentu. Dunia budaya juga menentukan peluang yang tersedia bagi kita.
Kemungkinan budaya primitif sangat berbeda dengan kemungkinan budaya yang lebih maju. Kualitas peralatan yang tersedia juga menentukan kualitas dan kelancaran pekerjaan manusia. Dalam budaya primitif, semua komunikasi dilakukan secara lisan. Lambat laun, bahasa tertulis muncul. Teknologi telah digantikan oleh teknologi percetakan, dan sejarah percetakan terus berkembang. Perkembangan alat komunikasi dan segala jenis baru dalam dunia ilmu komputer merupakan ciri khas zaman modern. Semua peluang ini diciptakan oleh orang-orang yang hidup sebelum saya. Generasi penerus kita menciptakan peluang baru bagi generasi mendatang.